Bip! Pesan kedua datang. “Begini, kenapa aku bilang separo, itu bagian yang paling banyak untukmu. Hatiku yang separo lainnya masih kubagi-bagi lagi menjadi banyak. Sepertiga dari separo, aku berikan untuk mama, papa, adikku. Sepertiga lainnya untuk sahabatku, Uli, Tyas, Lia, Mayang.” Aku membayangkan sahabat-sahabatmu yang kadang aku tak suka, karena sering mengganggu kita. Ups, tapi aku suka mereka karena mereka baik dan mendukung aku dan kamu.
Lalu sepertiga dari separo yang lainnya? Aku menanyakan itu. Kamu belum menjawabnya, hanya bilang padaku, sudah malam, besok ada ulangan, aku harus belajar.
Baiklah, aku sudah senang memiliki separo hatimu. Itu bagian yang paling banyak, katamu. Yang terpenting aku tak kehilangan senyum lesung pipi kirimu. Jadi, tetaplah tinggal.
Kau tetap milikku.
***
Selamanya? Tidak tahu. Karena kita masih kelas XI.
***
(1/10/2014)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H