"Oh, aku akan senang sekali, begitukah denganmu?"
"Tentu saja,"
"Baiklah, akan aku simpan hatimu, untukku."
Hatiku tertinggal di hatimu. Bisa kamu bayangkan bagaimana rasanya. Hampa. Sepi. Tidak karuan. Juga sedikit was-was. Aku mengkhawatirkan hatiku yang tertinggal, akankah ia baik-baik saja. Sedangkan tempat di hatiku kini, sekarang bermukim hatimu. Apakah kamu juga merasakan hal yang sama, mengkhawatirkan hatimu yang bermukim dihatiku?
Aku, pengagum rahasiamu, dan sekarang tak lagi, karena kamu sudah mengetahuinya.
*******
(10/10/14)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H