Namun saya cukup senang bisa mengibrol dengan 2 orang hebat ini karena memiliki semangat yang tinggi untuk mencari uang di kehidupan jalanan yag cukup keras, ojek pangkalan dan ojek online menurut saya sudah hamper damai karena semuanya sudsh tertata rapih dan juga orderan yang merata di setiap pangkalan karena rezeki sudah ada yang mengatur toh mereka juga mencari rezeki untuk keluarga tidak untuk maling dengan cara yang haram.
Namun perlu diwaspadai dan juga tetap dihimbau agar kedua profesi ini tetap ada, yang tradisional ada dan juga yang modern ada agar sama sama seimbang.dan setelah ditelusuri terkuak bahwa ada sebuah perjanjian yang berupa Poin-poin tersebut yakni: pertama, pihak ojol meminta tidak ada zona merah, yang ada zona santun. Kedua, pihak ojol menginginkan mengantar, tapi tidak menjemput. Ketiga, pihak opang meminta waktu untuk membicarakan keputusan ini selama dua hari dengan opang se-Bandung Timur.Â
Keempat, pihak ojol meminta ada solusi mengenai persoalan ini se-Bandung Timur. "Di antara kedua belah pihak yang sudah berkumpul ini, alhamdulillah cooling down, tidak ada persoalan di lapangan, dan tidak ada persoalan fisik di lapangan untuk ke depannya, Hal ini membuat terpikir dibenak saya bahwa pendiri ojek online ini cuup sukses di indonesia yang mungkin bisa dibilang orang Indonesia itu ageran dan sangat tepat sekali engadakan layanan seperti ojek online ini.Â
Menurut saya ini cukup menyelasaikan maslah dan kedua pihak menjadi damai dan tentunya aman ketika on bid bahasanya. Dan juga gar semua ojek pangkalan maupun ojek online memiliki kedektan dan saling merangkul karena memiliki prodfesi yang sama dan pada akhirnya menjadi salam satu aspal. Mungkin cukup sekian dari saya terima kasih dan sampai jumpa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H