Mohon tunggu...
Wahyu Indah Wulandari
Wahyu Indah Wulandari Mohon Tunggu... Operator - Operator Sekolah

menulis menjadi hidup

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Siksa dalam Tawa

8 Maret 2024   08:21 Diperbarui: 8 Maret 2024   08:25 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kegelapan dan kehilangan

Keduanya begitu menakutkan

Tawaku direnggut kehilangan

Dunia menuntut keadaan

Sementara keadaan membunuh perlahan

Logika seakan lumpuh

Hati berteriak tanpa jawaban

Siksa tawa tiada henti

Kaki terus melangkah, menitih kehidupan

Meski malamku tanpa Bintang

Pagiku tanpa senyuman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun