Sirine menghantarkan kepergiannya
Teringat jelas lirih tangisku
Cinta pertama meninggalkanku
Tangan yang slalu ku genggam
Kini hanya ku sebut dalam setiap doaku
Rindu kini menjadi menyakitkan
Tawaku menjadi redup
Senyum tak lagi ramah
Sholatku diiringi hujan deras di pipi
Jantungku berdegup kencang
Nafasku terpatah-patah
Lisanku terkunci sesaat mendengar itu
Kabar bahwa bapak telah tiada
Mimpi buruk datang kepadaku
Awan hitam menyelimuti hatiku
Pelangi tak seindah dulu
Tak seindah senyum bapakku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!