"Aku hanya berteman, cuma teman dekat". Kataku
"Teman apa teman, teman ya". Ejek Dodo lagi.
"Terserah kamu lah, eehh gimana dengan keadaan kamu, sudah mendingankah". Aku balik bertanya keadaan Dodo
"Mendingan".!!
Haripun berlalu, Dodo sembuh dari lilitan sakitnya. Pagi itu kami berangkat ke kampus secara bersama-sama. Itung-itung biar sehat, kami berjalan kaki. Esteoporosis kata pak beye. Di setiap langkah kami berbincang-bincang, tentang keadaan di rumah sampai masalah gadis. Saat perjalanan mesra tiba-tiba kami bertatap muka dengan Ana. Aneh saja Dodo dan Ana tak lagi bersenyum.
"Eeehh, ada Ana kok enggak nyapa kamu". Celotehku
Dodo hanya diam, malah bergeleng-geleng.
"Aaaahh, biarlah yang lalu punah berlalu". Kata Dodo, dengan nada tak nyaman.
"Ada apa dengan kalian cuy", Sahutku
"Begitulah gadis". Sahut Dodo, dengan nada lirih.
Aku hanya bisa bergeleng-geleng kepala. Dalam nada lirih mulut ini bersua.