Mohon tunggu...
Wahyu Eko P
Wahyu Eko P Mohon Tunggu... -

Penanda/Petanda "Tulisan Lebih Istimewa Dari Pada Tuturan"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kosong Satu

2 April 2011   22:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:11 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Esok mentari haadir kembali. Gagal pada malam yang sunyi gelap.

Saat diri ini, menunduk ala padi yang tua.

Sesal telah lama bertepuk dada.

Pagi tak sumbut lagi dengan kehadiran wajah murungmu.

Wajah sendu, samarsamar tak menentu.

Aku telah berdiri, di etalase sejuk malam hari ini.

Duh, sampai kapan ini melengket di punggungku.

Remangremang dalam sudut tatapan matamu

Gagalkah?

Itu tak tentu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun