Esok mentari haadir kembali. Gagal pada malam yang sunyi gelap.
Saat diri ini, menunduk ala padi yang tua.
Sesal telah lama bertepuk dada.
Pagi tak sumbut lagi dengan kehadiran wajah murungmu.
Wajah sendu, samarsamar tak menentu.
Aku telah berdiri, di etalase sejuk malam hari ini.
Duh, sampai kapan ini melengket di punggungku.
Remangremang dalam sudut tatapan matamu
Gagalkah?
Itu tak tentu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!