Mohon tunggu...
Wahyu SabilaFebrianti
Wahyu SabilaFebrianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Keperawatan

Saya memiliki hobi public speaking dan membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal Hipotermia

8 November 2024   17:07 Diperbarui: 8 November 2024   17:09 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hipotermia adalah kondisi medis yang terjadi ketika suhu tubuh seseorang turun di bawah batas normal, yaitu sekitar 35C atau lebih rendah. Kondisi ini betul-betul berbahaya dan mempunyai potensi untuk mengancam nyawa jika tidak diurus dengan segera dan betul. Hipotermia biasanya terjadi ketika seseorang terpapar suhu dingin ekstrem dalam waktu lama,namun dapat juga terjadi pada suhu yang lebih moderat jika tubuh seseorang sudah lemah atau basah. Hipotermia kerap kali dipicu oleh paparan suhu rendah yang berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama. 

Namun, terdapat beberapa faktor lain yang juga dapat memicu kondisi ini. Paparan Suhu Dingin : Terpapar udara dingin dalam waktu yang lama, misalnya saat mendaki gunung, berlayar di laut,atau terjebak dalam badai salju. Basah: Pakaian basah dari hujan, salju, atau keringat dapat membuat tubuh kehilangan panas lebih cepat. Air, terutama air laut atau air yang sejuk, mengalirkan panas dari tubuh dengan lebih cepat daripada udara. Kelelahan : Ketika tubuh sedang lelah, kemampuan tubuh dalam menghasilkan panas melalui metabolisme akan berkurang. Kondisi Kesehatan: Penyakit tertentu seperti diabetes, hipotiroidisme, atau gangguan jantung dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk mengatur suhu. Pengaruh Alkohol dan Obat obatan: Alkohol bisa membuat pembuluh darah terbuka lebar, sehingga tubuh kehilangan panas dengan lebih cepat. Beberapa obat juga mungkin mempengaruhi mekanisme pengaturan suhu tubuh. Usia: Lansia dan bayi lebih rentan terhadap hipotermia,karena tubuh mereka kurang efisien dalam mengatur suhu tubuh. Hipotermia bisa berkembang perlahan-lahan. 

Gejalanya bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kondisi. Gejala awal mungkin ringan,tetapi jika tidak segera ditangani, dapat berkembang menjadi lebih serius. 

Gejala Ringan (Suhu tubuh 32-35C):Gigil yang tidak terkendali, Kulit pucat dan dingin, Peningkatan detak jantung dan pernapasan, Kelelahan dan kebingungan ringan, Koordinasi motorik terganggu (misalnya, kesulitan berbicara atau berjalan). 

Gejala Sedang (Suhu tubuh 28-32C):Gigil semakin intens,Kebingungan bertambah parah, bahkan mungkin menyebabkan amnesia, Penurunan kesadaran atau kehilangan kemampuan berbicara, Detak jantung melambat, Gerakan tubuh terasa kaku dan tidak koordinatif. 

Gejala Berat (Suhu tubuh di bawah 28C): Kehilangan kesadaran total, Penurunan detak jantung yang sangat lambat, Pernapasan yang sangat lambat atau tidak teratur, Pupil mata melebar dan tidak bereaksi terhadap cahaya, Kematian akibat kegagalan jantung atau pernapasan Penanganan Hipotermia Penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah kerusakan organ yang lebih serius atau bahkan kematian akibat hipotermia. 

Langkah -langkah yang bisa dilakukan untuk penanganan adalah sebagai berikut segera pindahkan korban ke tempat yang lebih hangat, Jika memungkinkan, bawa korban ke tempat yang terlindungi dari angin dan dingin. Hindari paparan dingin lebih lanjut. Lepaskan Pakaian Basah:Pakaian basah akan membuat penurunan suhu tubuh menjadi lebih buruk, jadi sebaiknya lepaskan pakaian yang basah dan ganti dengan pakaian kering atau selimut hangat. Memberikan Suhu Hangat Secara Perlahan: Untuk membantu menghangatkan tubuh, gunakan selimut hangat, botol air hangat (jangan panas terlalu tinggi), atau kantong pemanas. Janganlah menggunakan panas langsung seperti pemanas atau api kerana ia boleh menyebabkan cedera kulit atau pembuluh darah pecah. Hidrasi yang Diperlukan:Berikan cairan hangat (jangan alkohol atau kafein) untuk mempercepat pemanasan tubuh. Pastikan korban sadar dan bisa menelan dengan baik. Namun, Hindari Gerakan Berlebihan:Menggerakkan tubuh korban secara berlebihan bisa menyebabkan jantung berhenti, terutama jika suhu tubuh sangat rendah. Jaga korban untuk tetap tenang dan stabil. Cari Bantuan Medis Segera:Hipotermia tingkat sedang hingga berat memerlukan perawatan medis darurat. Segera hubungi layanan medis untuk penanganan lebih lanjut,termasuk pemanasan tubuh internal dengan alat medis seperti pemanas infus atau respirasi. Kesimpulan Hipotermia merupakan suatu kondisi medis yang berbahaya apabila tidak segera ditangani. Pemahaman tentang penyebab, gejala, dan cara penanganan sangatlah vital untuk mencegah kerusakan yang lebih serius. Jika sampeyan utawa wong sing sampeyan kenal kena papasan suhu adem ekstrim, langsung dilaksanakake langkah-langkah pertolongan awal lan getekken perawatan medis sajroning saged. Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan,jadi pastikan untuk selalu mempersiapkan diri dengan perlengkapan yang tepat ketika berada di lingkungan yang dingin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun