Dengan tujuan untuk melakukan imobilisasi sudut pergelangan tangan dalam posisi netral, sehingga mengurangi fleksi dan rotasi yang repetitive dapat meredakan gejala dan memperbaiki edema jaringan lunak sekitar atau tenosinovitis. Pemasangan splint dapat efektif apabila digunakan rutin selama minimal 3 bulan. Splinting sebaiknya dilakukan ketika pasien tidur di malam hari sehingga meringankan gejala pada malam hari.
Bagaimana dengan terapi medikamentosa?
Tatalaksana kortikosteroid oral dapat diberikan pada pasien dalam terapi jangka pendek selama 4 minggu, yang terdiri dari pemberian prednisolone 20 mg perhari dalam 2 minggu pertama dan 10 mg perhari dalam 2 minggu berikutnya. Pemberian NSAIDs, diuretik, piridoksin tidak lebih efektif jika dibandingkan dengan placebo. Obat-oabatan tersebut sangat disarankan untuk tidak dibeli sendiri, namun akan lebih baik jika dikonsultasikan dengan dokter terliebih dahulu.
Injeksi steroid merupakan tatalaksana lokal yang terbukti dapat meringankan gejala klinis yang dialami oleh pasien apabila diberikan selama 1 bulan. Evaluasi pengobatan setelah 8-12 bulan menggunakan kortikosteroid injeksi dibandingkan dengan tatalaksana oral menujukkan hasil yang lebih baik. Selain itu, kortikosteroid injeksi juga dapat dikombinasikan dengan obat lain seperti lidokain. Setelah dilakukan injeksi, pasien sebaiknya tetap menggunakan wrist splint, dan injeksi dapat diulang kembali setelah beberapa bulan kemudian.
Apakah perlu tindakan pembedahan?
Tatalaksana bedah dapat dilakukan apabila gejala yang dialami oleh pasien tidak mengalami perbaikan dengan tatalaksana medikamentosa, misalnya lebih dari dua kali injeksi steroid. Kompresi saraf yang berat sehingga mengalami gangguan konduksi motoric atau sensorik, dan muncul atrofi thenar dapat pula menjadi indikasi untuk dilakukannya tatalaksana bedah. Prosedur bedah dilakukan dengan terlebih dahulu mengetahui bahwa fungsi konduksi sel saraf masih normal. Lebih dari 70% pasien dengan CTS mengalami perbaikan gejala hingga 5 tahun setelah operasi.
Operasi pelepasan terowongan karpal dapat dilakukan dengan prosedur tradisional maupun modern. Operasi tradisional dilakukan dengan insisi kurvilinear yang lebih panjang sedangkan prosedur modern dengan tindakan endoskopik yang meminimalisasi jejas pasca operasi sehingga proses penyembuhan dapat berlangsung lebih cepat dan pasien dapat segera melakukan aktivitas kesehariannya. Wrist splints tetap diberikan pada pasien 3-4 minggu setelah prosedur operasi.3\
Setelah tindakan operatif pasien dapat mengalami beberapa komplikasi, yang oleh sebab itu harus dijelaskan sebelum dilakukan tindakan. Komplikasi antara lain, trauma pada cabang motoric nervus medianus, scar hipertrofik, hematoma, trauma pada pembuluh darah, kekakuan, distrofi refleks simpatik.
Semoga tulisan ini bermanfaat.
dr. Wahyu Eko Jatmiko dengan bimbingan Dr. Nadia Nastassia Primananda P.S.I., Sp.OT (K)
Referensi:
Viera AJ. Management of Carpal Tunnel Syndrome. American Family Physician Journal. 2003: 68 (2); 265-72.