"Orang memerlukan dua tahun untuk berbicara, tetapi 50 tahun untuk belajar tutup mulut." - Ernest Hemingway
Apakah kamu pernah merasa terluka atau tersinggung oleh kata-kata yang keluar dari mulut seseorang? Atau mungkin kamu sendiri pernah mengucapkan sesuatu yang kemudian menimbulkan penyesalan? Jika iya, maka kamu tidak sendirian.
Menjaga lisan adalah sesuatu yang sangat penting, terutama dalam pandangan agama Islam. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa menjaga lisan itu penting dan apa akibatnya jika kita tidak melakukannya.
Menjaga lisan berarti mengontrol apa yang kita katakan, bagaimana kita mengatakannya, dan kepada siapa kita mengatakannya.
Rasulullah Muhammad SAW Â bersabda, "Barang siapa yang beriman kepada Allah SWT dan hari kemudian, hendaklah ia berkata yang baik atau diam." (HR. Bukhari).
Dari hadis tersebut, kita dapat memahami bahwa menjaga lisan adalah bagian dari iman kita sebagai seorang Muslim.
Pentingnya menjaga lisan terletak pada dampaknya terhadap hubungan sosial kita. Ketika kita berbicara dengan kata-kata yang baik dan sopan, kita akan membangun hubungan yang harmonis dengan orang lain.
Kata-kata yang penuh kasih sayang, pengertian, dan penghormatan dapat menciptakan lingkungan yang positif dan saling mendukung. Sebaliknya, kata-kata yang kasar, menyakitkan, atau penuh kebencian dapat merusak hubungan dan menyebabkan konflik.
Selain itu, menjaga lisan juga bermanfaat untuk diri kita sendiri. Ketika kita berbicara dengan kata-kata yang baik, kita akan merasa lebih damai dan bahagia. Kata-kata yang positif dan optimis dapat meningkatkan semangat dan motivasi kita.
Sebaliknya, ketika kita mengucapkan kata-kata yang negatif atau menghina, kita akan merasa tertekan dan cemas. Jadi, menjaga lisan juga berarti menjaga kesehatan mental dan emosional kita.
Namun, apa akibatnya jika kita tidak menjaga lisan? Dalam Islam, ada banyak peringatan tentang bahaya dari ucapan yang tidak baik. Ucapan yang buruk dapat merusak reputasi seseorang, menciptakan permusuhan, dan menyebabkan dosa. Bahkan, ucapan yang tidak baik dapat mempengaruhi kehidupan akhirat kita.
Rasulullah SAW bersabda, "Seburuk-buruknya manusia adalah orang yang lidahnya tajam dan hatinya keras." (HR. Tirmidzi).
Oleh karena itu, sebagai seorang Muslim, kita harus berusaha untuk menjaga lisan kita. Ada 3 cara yang bisa kita lakukan:
1. Berpikir sebelum berbicara: Sebelum mengucapkan sesuatu, pikirkan terlebih dahulu apakah itu akan memberikan manfaat atau menyakiti orang lain.
2. Berlatih sabar: Ketika kita sedang marah atau frustrasi, berusaha untuk tetap tenang dan mengendalikan emosi kita. Jangan biarkan emosi menguasai kita dan membuat kita mengucapkan kata-kata yang tidak baik.
3. Berdoa: Mintalah kepada Allah SWT untuk membantu kita menjaga lisan dan memberikan kekuatan dalam menghadapi situasi yang sulit.
Menjaga lisan adalah tugas yang tidak mudah, tetapi sangat penting dalam agama Islam. Dengan mengontrol apa yang kita katakan, kita dapat membangun hubungan yang harmonis, menjaga kesehatan mental dan emosional kita.
Yang tak kalah penting, menjaga lisan dapat menghindari kita dari dosa dan akibat buruk di kehidupan akhirat. Jadi, mari kita berusaha untuk menjaga lisan kita dan berbicara dengan kata-kata yang baik dalam setiap kesempatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H