Alpukat berasal dari dataran rendah dan tinggi amerika tengah. Tanaman ini diperkirakan masuk ke indonesia pada abad ke- 18, pada rentang tahun 1920 - 1930, Indonesia telah meng introduksi 20 varietas alpukat dari amerika tengah dan amerika serikat untuk memperoleh varietas-varietas unggul secara resmi.
Varietas alpukat unggul diindonesia memiliki ciri ciri di antaranya produktivitas tinggi, toleran terhadap hama dan penyakit, buah, seragam berbentuk oval dan berukuran sedang, daging buah berkualitas baik dan tidak berserat, berbiji kecil melekat pada rongga biji, serta kulit buah licin. Beberapa varietas alpukat yang cukup populer dipasaran antara lain alpukat mentega, alpukat hijau panjang dan alpukat hijau bundar. Alpukat hijau panjang dan hijau bundar telah ditetapkan sebagai varietas alpukat unggul oleh menteri pertanian RI.Â
Siapasih yang tidak suka alpukat?
Buah yang terkenal dengan rasa yang legit dan bikin nagih tentunya. Dan tidak kalah dengan khasiatnya yang kaya akan khasiat dan kegunaan mulai dari untuk anak sampai lanjut usia. Tentunya banyak konsumen yang tertarik yang sudah tidak asing lagi dengan alpukat yang juga bisa untuk perawatan atau pun beberapa penyakit.
Pelaku dari bisnis alpukatÂ
Bisnis yang sudah tidak asing lagi, banyak orang yang sudah menjalani bisnis ini. Bisnis yang tidak menurut saya tidak memerlukan modal yang terlalu banyak, yang bisa di mulai di lahan yang kecil atau bisa di pekarang rumah untuk budidayanya. Salah satu contohnya paman saya berasal dari Ambarawa jawa tengah daerah yang terkenal dengan udaranya yang adem hehe.Â
Dia baru baru ini yang menuai untung besar dari bisnis alpukat nya mulai dari buah hingga bibit nya dia menciptakan bibit bibit unggul juga untuk di jual dan di pasar kan, dia menerima banyak pesanan yang melimpah mulai dari buah nya hingga bibit nya. Bahkan banyak pedagang atau makelar yang berdatangan untuk membeli buah dan bibit dalam jumlah yang banyak untuk kembali mereka menjualnya.
Pemasaran alpukat dan bibitnya
Pemasaran alpukat di jaman modern seperti ini tidak lah sulit. Kita bisa memasarkan menggunakan media sosial seperti misalnya facebook instagram atau dalam bentuk brosur. Atau dengan cara memasarkan langsung di pasar, di restoran dan di cafe cafe.
Konsumen
Berbicara soal konsumen, tentunya banyak konsumen yang menginginkan buah alpukat. Mulai dari bapak ibu hingga anak anak suka dengan alpukat karna cita rasanya.Bahkan banyak juga konsumen yang membeli bibit alpukat untuk di  tanam di pekarangan rumah atau di taman rumahnya.
Satahu saya, alpukat mengandung banyak manfaat untuk tubuh kita. Untuk yang sedang menjalani diet hehe, buah alpukat ini cocok banget untuk yang sedang diet karna mempunyai kandungan untuk menurunkan kolesterol.Â
Dan untuk yang sedang perawatan kecantikan, buah alpukat sangat cocok buat kalian yang sedang berperawatan untuk kulit. Terutama untuk kulit wajah, buah alpukat bisa mencerahkan kulit wajah, mengatasi menuaan dini dan masih banyak lagi untuk manfaatnya.Â
Untuk membuat masker alpukat untuk kecantikan wajah kita dengan mudah tentunya. Kita ambil buah alpukat yang sudah matang lalu kita ambil buahnya dan halus kan lalu tuangkan di tempat yang bersih lalu aplikasinya di wajah. Tunggu sampai kira kira 30 menit lalu cuci wajah menggunakan air bersih. Sangat simpel bukan, dan hasilnya pun bisa kita buktikan sendiri hehe.Â
Dengan kita mengetahui tentang banyak nya manfaat alpukat, rasanya yang legit dan banyak orang yang manyukainya banyak konsumen yang menginginkannya. Ini sangat berpeluang besar bagi kita untuk memulai bisnis alpukat ini untuk kita bisa meraih kesuksesan dengan alpukat ini.Â
Berbisnis adalah pilihan. Dan pilihan yang terbaik keputusan yang terbaik. Jika kamu gagal atau merugi jadikan lah itu pelajaran yang sangat berharga. Dan bangkit lah jadikan itu pembelajaran dan motivasi untuk lebih berkembang dan untuk sukses meraih apa yang kamu tuju di bisnis ini.
Sekian dari saya jika ada kesalahan mohon dimaafkan, karna manusia tempatnya kesalahan.Â
Referensi
AgroMedia, Redaksi. 2009. Budi Daya Tanaman Buah Unggul Indonesia. Jakarta: PT Agromedia Pustaka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H