Mohon tunggu...
Wahyu Setyawan
Wahyu Setyawan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Wahyu Setyawan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Satu Atap dengan PLTS Atap

27 Februari 2022   22:29 Diperbarui: 27 Februari 2022   22:37 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Analisa struktur bangunan juga sangat penting karena kekuatan struktur bangunan sebagai penopang panel surya harus kokoh karena beban dari panel surya sendiri sangat beragam. mengingat 1 modul surya memiliki kisaran berat antara 11 hingga 15 kg.

Analisa Bayangan (Shading Analysis)

Untuk mendukung perencanaan PLTS atap yang baik, perlu dilakukan shading analysis untuk menilai layak/tidaknya lokasi tersebut. Shading analysis bertujuan untuk menganalisa sinar matahari yang jatuh ke modul surya supaya tidak terhalang oleh objek yang berada di sekitar, misalnya bayangan pohon, bayangan gedung, atau bayangan panel surya itu sendiri. Untuk melakukan analisa ini, telah terdapat beberapa software/aplikasi yang dapat digunakan.

Setelah pemasangan, PLTS atap juga memerlukan perawatan. Perawatan panel surya atap yang tersambung pada jaringan PLN pada prinsipnya cukup sederhana dan tidak memerlukan biaya tinggi. Perawatan harian dan mingguan mungkin perlu dilakukan pada awal-awal operasional sistem PLTS atap untuk memastikan sistem beroperasi sebagaimana mestinya.

Kemudahan dalam hal regulasi dan turunnya harga investasi biaya pada PLTS atap menjadikan PLTS atap sebagai solusi yang sangat ideal bagi kita untuk menerapkan energi bersih dan ramah lingkungan. Merealisasikan PLTS atap dirumah sendiri juga bukan menjadi hal yang sulit lagi. Bukan hanya sebagai penghematan listrik saja, kita juga bisa berperan dalam penurunan emisi karbon dan menjadi bagian untuk mendukung Indonesia dalam mencapai bauran energi baru terbarukan 23% pada tahun 2025.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun