Mohon tunggu...
Wahyu Hasianta
Wahyu Hasianta Mohon Tunggu... profesional -

sebelum mati aku ingin hidup.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Senyum Ramah Pemuda Rupawan Penjual Aksesori Kepala Serbaguna

1 Oktober 2015   01:23 Diperbarui: 1 Oktober 2015   01:58 13182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Tidak salah dikatakan, jika lihat harga (cukup) murah pasti membuat kita spontan melirik, apalagi disertai sambutan dan senyum ramah sang penjualnya bakal membuat hati terpikat. Rupawan karena dibalik wajahnya yg lumayan, tersimpan sebuah nilai kerendahan hati. 

(Keterangan Gambar: Hafizh sedang melayani pembeli di pinggir jalan Raya Mampang Prapatan-Warung Jati Barat) 

Saya memilih berhenti dari perjalanan pertama kali karena melihat ada kerumunan orang di pinggir jalan, dan karena tampilan harga yang tercantum di
X-banner yg begitu menggoda saya. Saya tahu mungkin saja barang yg dijual beda kualitas tentunya beda harga pula, tapi buat saya ini sudah cukup menarik dan membuat rasa penasaran. 

Aksesori kepala atau Headwear yang bisa dijadikan Buff dan Slayer saat ini memang sangat digemari kalangan muda, terutama bagi para pengendara motor (baik pria maupun wanita) yang membutuhkan masker penutup wajah dengan fungsi melindungi dari debu/polusi asap (walau tidak maksimal) namun juga tetap bisa gaya dan bisa diubah suaikan fungsinya menjadi Slayer, Kupluk, atau Balaclava (tutup kepala). Beragam warna, corak dan motif membuat orang semakin tertarik.

Keterangan Gambar: Berbagai cara penggunaan aksesori kepala (sumber foto: www.2bike.rs)

Berbagai kegunaan buff/slayer yang tidak mengganggu pernafasan ini (alias tidak pengap) antara lain:
1. Bisa menyerap keringat
2. Bisa menjadi alternatif tutup kepala sebelum pakai helm, sehingga helm bisa tetap bersih atau terhindar dari paparan keringat
3. Melindungi pernafasan dari debu dan polusi udara (walau tidak maksimal minimal mengurangi resiko)
4. Menghangatkan dan melindungi leher dari terpaan angin
5. Mencegah paparan langsung sengatan matahari pada wajah dan tengkuk

Seperti biasa, saya pilih beberapa macam jenis aksesori kepala sambil bertanya kepadanya, namanya Hafizh.

"Sudah lama berjualan?".

"Baru Om!..."(hehehe aku dipanggil Om olehnya). Sementara saya taksir usia anak muda ini paling tidak 20 hingga maksimal 27 tahunan. "Kerja sebelumnya dimana?"

"Eh iya saya sambil kerja Om, Karyawan Outsourching di SKK Migas, Wisma Mulia lantai 33 ucapnya lengkap!".

"Lho?...jadi kamu pulang kerja langsung jualan di sini".

"Iya Om"..sambil menunjuk motor di sampingnya dan kaos kaki di atas sendal jepitnya...." hehehehe...buat modal kawin (nikah)!"

"Hah??"..."Iya bener Om. Orangtua/calon mertua (maaf saya bisa salah dengar), sudah buru-buru minta kita cepat nikah (nah..ini baru bener!)". " Lumayan Om...hasil jualannya buat tambahan".

"Rumahmu dimana"..."Depok Om".."Hmmm jangan lupa undang saya ya kalau nikah nanti (sambil bertukar nomor ponsel)".

Terus terang saya kagum dengan anak muda ini, ramah dan punya talenta dan bakat melayani yg baik. Ditunjang raut wajah rupawan...boleh dikata tidak kalah dengan wajah aktris/pemain sinetron yg muncul di televisi.

Perbincangan ini dilakukan sebentar dan santai, dan dia (Hafizh) sambil tetap melayani para pembeli lainnya. Nampaknya laris manis dagangannya sore ini. Satu pesan saya buatnya. "Jangan tinggalkan usaha kecil yang telah dilakukan ini walau suatu saat takdirmu menjadi orang hebat dan memiliki usaha lain yang besar". Semoga ya Dik Hafizh, dengan kesungguhan, tidak perlu malu mencari rezeki halal, segala harapan dan citamu terkabul...mulai dari hal kecil, capailah hal besar! Tetap semangat Hafizh!

Rabu Sore, 30 September 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun