Mohon tunggu...
Wahyu Hasianta
Wahyu Hasianta Mohon Tunggu... profesional -

sebelum mati aku ingin hidup.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tinggalkan Perkelahian, Berdamai dan Berbuat Baiklah

21 September 2015   21:33 Diperbarui: 21 September 2015   21:38 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kenapa pelajar mudah bawa clurit? berkelahi dan tawuran. Tadi sore (21/9) laju kendaraan tiba tiba terhenti mendadak, suara klakson berulang kali dibunyikan, ternyata di depan ada tawuran antar pelajar. Lihat YouTube nya di sini

Sungguh heran perilaku semacam ini masih tetap terulang, kapan bisa dihentikan. Saya hanya khawatir, jika masing-masing kelompok pelajar tersebut dibiarkan berbekal senjata tajam, suatu saat bisa saja terjadi hal fatal, terluka atau bahkan berujung kematian. Betapa murahnya nilai nyawa anak manusia jika ini terus dianggap biasa, dianggap sebagai bagian/proses menuju dewasa dengan alibi "kenakalan masa remaja".

Tahukah anda: " Orang-orang yang menganiaya itu tidak mempunyai penolong.” (al-Haj: 71)

Tahukah kalian: “Apabila dua orang Islam yang bertengkar dengan pedangnya, maka orang yang membunuh dan yang terbunuh sama-sama berada di dalam neraka.” Saya bertanya, “Wahai Rasulullah, sudah wajar yang membunuh masuk neraka, lantas bagaimana gerangan yang terbunuh?” Beliau menjawab, “Karena ia juga sangat berambisi untuk membunuh sahabatnya.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 31 dan Muslim no. 2888).

Tidakkah anda khawatir, memiliki anak yang sedari kecil kita besarkan, setelah meningkat remaja berhadapan dengan kondisi seperti ini. Tidak ikut-ikutan sekalipun bisa menjadi salah sasaran di jalan. 

Mari para pemimpin, para orangtua, para pendidik kita beri anak-anak kita contoh dan tauladan yang baik. Suapi mereka dari rezeki yang halal,  ajarkan mereka budi pekerti yang luhur, saling asah, asih dan asuh. Demi masa depan generasi muda yang baik, wahai pelajar tinggalkan perkelahian, berdamai dan berbuat baiklah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun