Kenapa pelajar mudah bawa clurit? berkelahi dan tawuran. Tadi sore (21/9) laju kendaraan tiba tiba terhenti mendadak, suara klakson berulang kali dibunyikan, ternyata di depan ada tawuran antar pelajar. Lihat YouTube nya di sini
Sungguh heran perilaku semacam ini masih tetap terulang, kapan bisa dihentikan. Saya hanya khawatir, jika masing-masing kelompok pelajar tersebut dibiarkan berbekal senjata tajam, suatu saat bisa saja terjadi hal fatal, terluka atau bahkan berujung kematian. Betapa murahnya nilai nyawa anak manusia jika ini terus dianggap biasa, dianggap sebagai bagian/proses menuju dewasa dengan alibi "kenakalan masa remaja".
Tahukah anda: " Orang-orang yang menganiaya itu tidak mempunyai penolong.” (al-Haj: 71)
Tahukah kalian: “Apabila dua orang Islam yang bertengkar dengan pedangnya, maka orang yang membunuh dan yang terbunuh sama-sama berada di dalam neraka.” Saya bertanya, “Wahai Rasulullah, sudah wajar yang membunuh masuk neraka, lantas bagaimana gerangan yang terbunuh?” Beliau menjawab, “Karena ia juga sangat berambisi untuk membunuh sahabatnya.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 31 dan Muslim no. 2888).
Tidakkah anda khawatir, memiliki anak yang sedari kecil kita besarkan, setelah meningkat remaja berhadapan dengan kondisi seperti ini. Tidak ikut-ikutan sekalipun bisa menjadi salah sasaran di jalan.
Mari para pemimpin, para orangtua, para pendidik kita beri anak-anak kita contoh dan tauladan yang baik. Suapi mereka dari rezeki yang halal, ajarkan mereka budi pekerti yang luhur, saling asah, asih dan asuh. Demi masa depan generasi muda yang baik, wahai pelajar tinggalkan perkelahian, berdamai dan berbuat baiklah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H