Mohon tunggu...
Wahyu Hasianta
Wahyu Hasianta Mohon Tunggu... profesional -

sebelum mati aku ingin hidup.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hanya di Sekolah Ini, Kamu Sulit Menemukan Wajah Mereka. Namanya Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN)

4 Juli 2015   09:31 Diperbarui: 4 April 2017   17:53 96071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angker, rahasia, misterius, tertutup, klandestin, dan bahkan kekerasan. Itulah kesan spontan yang sering muncul dari mindset publik, ketika ditanyakan perihal dunia Intelijen. Terkadang mindset awam ini masih diikuti oleh sinimisme terhadap profesi Intelijen, seperti tercermin pada ungkapan "intel Melayu" atau "spion Melayu".

Tidak heran, pemikiran seperti itu masih berkembang di kalangan masyarakat, karena karakter dunia Intelijen mengutamakan prinsip kerahasiaan, anonimitas dan cara kerja klandestin. Memasuki era keterbukaan, Intelijen ditantang untuk mengubah karakter "misterius" yang melekat menjadi karakter yang lebih impresif "terbuka" dengan publik.

Asosiasi publik ketika berbicara mengenai Intelijen, tentu tidak terlepas dari keberadaan institusi Badan Intelijen Negara (BIN). Hal tersebut ada pembenarannya, karena BIN merupakan satu-satunya institusi yang kedudukannya sebagai "State Intelligence". sumber http://www.bin.go.id/profil/tentang

Berawal dari satu pemikiran bahwa Intelijen merupakan satu disiplin Ilmu yang dapat dipelajari, maka pada 2002 Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal TNI (Purn) Dr. A.M. Hendropriyono memprakarsai pendirian Sekolah Tinggi Intelijen Negara. Selanjutnya pada 9 Juli 2003 Presiden RI meresmikan berdirinya STIN dan tahun 2004 dimulai kuliah perdana.

STIN memiliki visi menjadi pusat pendidikan dan kajian akademik intelijen unggulan bertaraf Internasional untuk mendukung kepentingan dan keamanan nasional.

STIN memiliki misi:

  1. Menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,memiliki loyalitas tinggi,mandiri,profesional,kompetitif yang dapat memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan dengan menjunjung tinggi kode etik intelijen negara.
  2. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan sarjana intelijen yang berorientasi pada keunggulan,kejujuran,karakter dan integritas serta kewibawaan akademik yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,HAM,demokrasi serta hukum dalam rangka memberikan sumbangan kemajuan masyarakat.
  3. Mengembangkan keilmuan bidang intelijen melalui kerjasama kemitraan dengan berbagai pihak sesuai dengan perkembangan untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan intelijen yang luas,ketrampilan berpikir analisis yang tajam serta keunggulan dalam penyelidikan,pengamanan dan penggalangan baik di tingkat nasional dan internasional.
  4. Mengembangkan gagasan kreatif dan inovatif melalui kajian intelijen strategis yang ilmiah   serta proses belajar dan mengajar aktif, sehingga mampu beradaptasi untuk mengantisipasi perubahan serta perkembangan ilmu, teknologi dan seni intelijen mutakhir secara berkelanjutan

Berdirinya STIN bertujuan:

  1. Menyiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat intelijen yang memiliki kemampuan akademik dan/atau keahlian profesional sehingga dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu intelijen, ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni bidang intelijen
  2. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni bidang intelijen serta penerapannya untuk menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

sumber http://www.stin.ac.id/

Tahukah kamu arti Lambang STIN sesuai Peraturan Mendiknas RI nomor 60 tahun 2009.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun