Mohon tunggu...
Wahyu Harendra
Wahyu Harendra Mohon Tunggu... -

Hari ini bukan kemarin, lusa adalah tantangan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Salahnya PSSI

11 Januari 2012   09:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:02 1063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rusuhnya persepakbolaan di negeri ini bukan karena ngototnya KPSI dengan mendewakan statuta mbali, tetapi adanya kesalahan PSSI yang tidak bisa diterima oleh dedengkot KPSI.

Kesalahan PSSI tersebut adalah tidak mau makai APBD buat biayai klub-klub sepak bola.

Apabila seluruh klub sepak bola yang ikut kompetisi dibiayai apbd berapa keuntungan yang akan didapat oleh pengurus klub tersebut.

Sebagai contoh turnamen LSI dengan 18 klub apabila dibiayai oleh apbd dengan rata-rata membutuhkan 10 milyar permusim :

18 X 10 milyar = 180 milyar

Dengan asumsi keuntungan pengurus minimal 10% jadi yang masuk kantong pribadi minimal 18 milyar atau ratas 1 milyar per klub.

Ok lah apabila asumsi saya salah, tapi mohon diperhatikan apakah selama LSI diputar adaakah klub yang menggunakan biaya apbd melakukan laporan pertanggung jawaban secara transparan.

Kemana larinya uang tiket, uang subsidi pssi, uang tayang silang tv.

Jadi itulah kenapa KPSI ngotot ingin menggulingkan PSSI dikarenakan periuk makan mereka sudah direduksi oleh PSSI.

Adakah manajer klub LSI yang merupakan pengusaha sukses yang sustained terhadap usahanya.

He..he..ini hanya pandangan saya saja mohon maaf apabila agak kacau.

Bravo PSSI……..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun