Rusuhnya persepakbolaan di negeri ini bukan karena ngototnya KPSI dengan mendewakan statuta mbali, tetapi adanya kesalahan PSSI yang tidak bisa diterima oleh dedengkot KPSI.
Kesalahan PSSI tersebut adalah tidak mau makai APBD buat biayai klub-klub sepak bola.
Apabila seluruh klub sepak bola yang ikut kompetisi dibiayai apbd berapa keuntungan yang akan didapat oleh pengurus klub tersebut.
Sebagai contoh turnamen LSI dengan 18 klub apabila dibiayai oleh apbd dengan rata-rata membutuhkan 10 milyar permusim :
18 X 10 milyar = 180 milyar
Dengan asumsi keuntungan pengurus minimal 10% jadi yang masuk kantong pribadi minimal 18 milyar atau ratas 1 milyar per klub.
Ok lah apabila asumsi saya salah, tapi mohon diperhatikan apakah selama LSI diputar adaakah klub yang menggunakan biaya apbd melakukan laporan pertanggung jawaban secara transparan.
Kemana larinya uang tiket, uang subsidi pssi, uang tayang silang tv.
Jadi itulah kenapa KPSI ngotot ingin menggulingkan PSSI dikarenakan periuk makan mereka sudah direduksi oleh PSSI.
Adakah manajer klub LSI yang merupakan pengusaha sukses yang sustained terhadap usahanya.
He..he..ini hanya pandangan saya saja mohon maaf apabila agak kacau.
Bravo PSSI……..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H