Mohon tunggu...
Agung Wahyono
Agung Wahyono Mohon Tunggu... pegawai negeri -

I am not a man of too many faces, the mask i wear is one......

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pantech Vega no.6; Spek Buas, Harga Pas, Kualitas Beringas

17 Januari 2014   19:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:44 2608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Courtesy: www.engadget.com"][/caption] Karena handset lama sudah menurun drastis performanya dan tidak lagi bisa mengeksekusi aplikasi-aplikasi yang terinstal dengan gegas, maka saya putuskan untuk ganti handset. Ada 4 kriteria utama yang menjadi pertimbangan saya dalam membeli handset pengganti tersebut yaitu; 1) Android, 2) Harga, 3) Spesifikasi, dan 4) Model. Kenapa android? karena handset saya yang lama juga ber-OS android, maka ini untuk memudahkan backup data dan syncronisasi aplikasi yang biasa saya gunakan. Harga jelas menjadi pertimbangan kedua, dan alasannya klasik (belum cukup saving). Spesifikasi harus lebih tinggi dari handset lama saya, karena keputusan mengganti bukan krn bosan atau rusak, tapi karena kinerjanya sudah tidak lagi memadai. Handset lama telah menggunakan android ice cream sandwich, ditenagai prosesor dual core 1,5 GHz, dan ram 1 GB, display IPS true HD 4.5 inch. Berikutnya adalah model, ini menjadi pertimbangan terakhir tapi tidak boleh dikesampingkan. Jujur bahwa handset telah menjadi lifestyle dan selalu menemani kita sehari-hari. Oleh karena itu model harus elegan dan eye catching. Dengan 4 pertimbangan tersebut ada 4 buah model handset yang masuk dalam kriteria dan mulai ditimbang-timbang keunggulan dan kelemahannya melalui browsing di berbagai situs gadget. Empat handset tersebut adalah: Pantech Vega Iron, Vega No.6, Samsung Galaxy S3, dan Samsung Galaxy Note2. Keempat handset tersebut hanya Samsung Galaxy S3 yang ram-nya hanya 1 GB, yang lain 2 GB. Display layar yang paling kecil juga Galaxy S3 dengan ukuran 4.8 inch, yang lain antara 5 sampai 5.9 inch. Vega Iron adalah handset flagshipnya Pantech sehingga harganya msh mahal dan susah cari secondnya. Galaxy S3 sebenarnya sangat layak dibeli, handset ini merupakan handset fenomenal karena terjual dengan jumlah sangat banyak dan jarang bermasalah. Tapi umurnya sdh agak uzur (hampir 2 tahun release) dan terlalu banyak yang pakai sehingga kurang eye catching. Galaxy Note2  relatif fresh dan speknya juga tinggi, tapi harganya belum masuk disamping modelnya tidak jauh berbeda dengan Note1 maupun S4. Akhirnya pilihan jatuh kepada Pantech Vega No.6. Sekilas ragu-ragu dengan ukuran layar yang 5.9 inch, saya bayangkan akan tidak berbeda dengan Galaxy Tab 7 plus saya. Setelah hunting dan melihat fisiknya secara langsung, akhirnya mantap meminang Pantech Vega No.6. Design Kalo anda pernah melihat Lenovo K900, designnya persis sama kotak dengan sudut runcing. Jujur, Lenovo kelihatan lebih elegan dan premium, tapi 11-12 lah. [caption id="" align="alignnone" width="465" caption="Sumber: installornot.com"]

Sumber: installornot.com
Sumber: installornot.com
[/caption] Spesifikasi Ditenagai prosessor Qualcomm Snapdragon 1.5 GHz Krait, ram 2 GB, internal memori 32 GB, dan yang paling spektakuler adalah support micoSD sampai 2 TB. Saya cuman berpikir, berapa ukuran microSD yang paling besar saat ini? kalaupun ada, harganya bisa melebihi hansetnya. Displainya berukuran 5.9 inch, natural IPS Pro LCD, 1080 x 1920 (atau true HD), 373 ppi pixel density. Spek ini buat saya sudah lebih dari cukup untuk saat ini. Fitur Yang paling menarik buat saya adalah kameranya beresolusi 13 mp, serta mempunyai fitur v-touch, dan gesture recogniction melalui sensor kamera depan. V-touch adalah sebuah fitur yang menyediakan area semacam touch pad (di notebook), tetapi letaknya di punggung handset. Fungsinya adalah kita bisa menggeser menu atau menggeser halaman web dengan cara mengelus daerah v-touch tersebut. Fitur ini sangat berguna pada saat kita memegang handset dengan satu tangan dan ingin menggeser menu atau menggeser halaman web. Fitur v-touch hanya berfungsi jika kita membuka aplikasi bawaan handset Vega No.6. Kalau gesture recognition adalah fitur dimana kita bisa menggeser tampilan foto dari galeri dengan melambaikan tangan dimuka front camera, atau juga aplikasi yang lain, tetapi saya blm sempat explore. Cukup menarik bukan? Penilaian Subyektif Selama seminggu menggunakan handset ini, saya sangat terkesan dengan performanya, sangat gegas. Browsing menu dapat saya lakukan dengan cepat tanpa ada lag, meskipun telah terinstal cukup banyak aplikasi, belum pernah mengalami lag yang lama pada saat membuka aplikasi tertentu. Yang juga membuat saya tidak bosan adalah, display layarnya yang sangat tajam, jernih dan kaya warna, hanya satu kata....luar biasa. Saya coba bandingkan langsung dengan 2 gadget saya yaitu Samsung Galaxy Tab 7 plus dan LG Optimus True HD LTE, dengan cara membuka video full HD di youtube, Vega No.6 jauh lebih bagus kualitas tampilan display-nya. Ukuran 5.9 inch ternyata msh nyaman di tangan, msh jauh lebih besar galaxy tab 7, juga msh mudah masuk saku celana atau jaket, sehingga tidak perlu membawa tas khusus. Kualitas kameranya menurut saya tidak terlalu istimewa, meskipun resolusinya 13 mp. Kualias speaker pada saat memutar musik atau video lumayan bagus. Jika menggunakan headset yg cukup baik baru akan terdengar suara dasyatnya, lebih jernih dan berat dibanding kedua gadget saya yang lain. Mungkin nama Pantech masih asing di Indonesia, tapi di Korea merupakan perusahaan produsen handphone terbesar kedua setelah Samsung, berikutnya adalah LG. Sayangnya Pantech tidak banyak bermain di pasar global. Tetapi di Amerika nama Pantech cukup dikenal karena di Amerika Pantech juga memiliki divisi mobile yang bekerja sama dengan AT&T dan Verizon dengan memproduksi berbagai macam handset. Meskipun bukan produk global, untungnya Vega No. 6 dan tipe Vega lainnya merupakan unlock handset, sehingga tetap bisa digunakan di indonesia dengan berbagai macam provider. Oh ya, harganya saat ini sudah sangat bersahabat, anda bisa menebus handset ini dengan harga second 250 ribu won atau sekitar 3 juta rupiah dan harga barunya 4,2 juta rupiah. Saat pertama keluar handset ini dibandrol dengan harga 699 ribu won atau sekitar 8,4 juta. Salam Gadget Freaking... (Korea, 17/1/2014; 20.50)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun