Mohon tunggu...
Agung Wahyono
Agung Wahyono Mohon Tunggu... pegawai negeri -

I am not a man of too many faces, the mask i wear is one......

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sawang Sinawang....

21 Maret 2015   16:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:19 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Sumber: https://vanilailablog.files.wordpress.com"][/caption] Menjadi manajer adalah cita-cita sebagian banyak orang. Secara umum orang membayangkan sesuatu yang enak apabila menduduki posisi manajer. Seperti gaji yang besar, fasilitas lengkap, otoritas luas, tinggal perintah dan hal-hal yang enak lainnya. Apakah enaknya menjadi manajer sesuai dengan bayangan banyak orang??? Mungkin iya mungkin juga tidak. Manajer dalam arti luas adalah orang yg me-"manage" sesuatu. Dalam hal ini me-manage diri sendiri, keluarga, RT, RW, kelurahan, universitas, perusahaan, bahkan negara bisa disebut sebagai manajer. Oleh karena itu kepala rumah tangga, pak RT, pak RW, pak Lurah, pak Rektor, pak Direktur, dan pak Presiden adalah seorang manajer. Selama ini kita mahfum bahwa seseorang akan mendapatkan reward sesuai dengan tanggung jawab yang diembannya, sehingga gaji lurah lebih sedikit dari camat, camat lebih sedikit dari bupati dan seterusnya. Tapi apakah benar bahwa me-manage diri sendiri, keluarga ataupun kelurahan lebih ringan dari pada me-manage sesuatu yang ruang lingkupnya lebih besar? saya katakan belum tentu....seperti kata orang bijak "tantangan yang paling besar bagi seseorang untuk berbuat hal-hal yang positif adalah dirinya sendiri". Melawan nafsu sendiri, kemalasannya sendiri, kecerobohannya sendiri. Menjadi kepala rumah tangga juga tidak kalah berat. Jika menjadi manajer perusahaan, targetnya adalah menjalankan bisnis perusahaan dengan perkembangan positif pada semua lini, maka menjadi kepala rumah tangga targetnya adalah menjadi nakhoda agar anak-anak kita tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang nyaman dan menjadi orang yang mandiri kelak, serta berguna bagi bangsa maupun agama. Apakah tugas seperti ini lebih ringan dibandingkan manajer perusahaan??? Tidak....bahkan mempertahankan keutuhan rumah tangga saja banyak yang tidak berhasil. Pun juga mendidik anak menjadi anak yang berbakti dan berguna. Tugas yang sangat berat dengat reward yang tidak terukur secara materi. Jadi menjadi apapun mempunyai tanggung jawab yang berat, tidak seperti yang orang lihat atau pikirkan. Seperti pepatah mengatakan "rumput tetangga lebih hijau" atau dalam bahasa Jawa ada istilah "sawang sinawang", yang berarti melihat orang lain hidupnya lebih enak, gajinya lebih tinggi, atau tugasnya lebih ringan. Itu semua tidak seperti yang kita pikirkan. Saya menghimbau kepada diri saya sendiri untuk bisa menjadi manajer diri sendiri dan rumah tangga sendiri yang baik. Yang jadi RT jadilah RT yang baik, yang jadi lurah jadilah lurah yang baik, yang jadi Rektor jadilah Rektor yang baik, yang jadi Presiden jadilah Presiden yang baik. Jangan kemudian lebih sibuk mengurusi orang lain daripada diri sendiri. Lebih sibuk mengurusi rumah tangga orang lain daripada rumah tangga sendiri, mengurusi pekerjaan camat padahal menjadi lurah, mengurusi pekerjaan Rektor padahal menjadi camat, bahkan mengurusi pekerjaan Presiden padahal menjadi kepala rumah tangga. Jangan menggunakan rel kereta api saat naik mobil sebaliknya jangan menggunakan kereta api di jalan raya. Demikian juga, kacamata kuda tidak akan cocok digunakan manusia dan sebaliknya. Fokus pada pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing, itulah kunci keberhasilan dunia dan akhirat. Sangju, 21 Maret 2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun