Mohon tunggu...
Wahita Damayanti
Wahita Damayanti Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

suka pengetahuan baru :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jika Umar Hidup di Zaman Ini

26 Juli 2013   21:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:59 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Apa jadinya jika Khalifah Umar bin Khattab hidup di zaman kita yang amburadul ini? Habis sudah umat manusia ini. Semua dihabisinya.Yang tersisa hanyalah orang-orang sholeh. Umar yang terkenal keras perangainya, begitu total mengabdi pada ilahi, tak akan segan membunuh orang-orang yang melenceng dari jalur. Tak peduli siapapun itu, jika ia melanggar perintah Allah, waspadalah orang itu.

Pernah suatu ketika Umar mendapati kabar bahwa anaknya Abdurrahman meminum khamar hinnga mabuk saat di Mesir bersama temannya. Akan tetapi ia tidak dijatuhi hukuman di depan umum oleh gubernur Mesir mengingat ia adalah anak dari Amirul mukminin Umar bin Khattab. Beranglah Umar. Ia mengirim surat agar sang gubernur mengirim anaknya pulang dan harus berjalan membugkuk saat pulang. Sesampainya di Madinah, dalam keadaan sangat letih Abdurrahman langsung dibawa ketempat penghukuman dan dicambuk sendiri oleh Umar di hadapan kaum muslimi. Rintihan anaknya yang mengaduh dan meminta tolong tak dihiraukan Umar. Ia terus mencambuk anaknya. Hinga saat anaknya akan meninggal dunia, Umar berkata “ Jika kau bertemu Rasulullah, sampaikan padanya bahwa ayahmu telah melaksanakan hukuman”. Ketika Abdurrahman meninggal, Umar tak menampakkan raut kesedihan.

Anak sendiri bahkan dicambuk hingga meninggal dunia “hanya” karena meminum khamar yang di era sekarang ini dianggap kesalahan yang reatif kecil. Bagaimana jika Umar melihat apa yang terjadi saat ini?Perzinahan, korupsi, perampokan, pembunuhan dan segala perbuatan biadab lainnya yang tak henti-hentinya memenuhi layar kaca dan koran. Jikalau Umar hidup di era sekarang, ,tak mungkin  ada orang susah. Sistem monitoring canggih menjangkau tiap pelosok memantau siapa yang kurang. Penjara sepi, tapi kuburan penuh. Uang di BAZNAS melimpah siap dibagi-bagi. Wah,alangkah makmurnya. Sayangnya, good people die earlier itu memang benar. Mungkin, orang di luar sana yang “sedang jahat” tak pernah lupa bersyukur.

“Alhamdulillah, di zaman yang enak ini gak ada Umar”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun