Mohon tunggu...
Noer Wahid
Noer Wahid Mohon Tunggu... Penulis lepas di usia senja - Wakil Ketua Persatuan Perintis Kemerdekaan Indonesia Cabang Sumut - Ketua Lembaga Pusaka Bangsa -

Seorang sepuh yang menikmati usia senja dengan aksara. E-mail ; nurwahid1940@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Politik Si "Raja Judi" Donald Trump

13 Desember 2017   22:56 Diperbarui: 13 Desember 2017   23:12 2079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau dua situs suci itu dihancurkan maka terjadilah perang, itu sudah pasti. Yang seperti inilah yang diinginkan Donald Trump Si "Raja Judi" yang "tidak beriman" itu. Akibatnya apa, maka di Timur Tengah akan terjadilah "Perang Salib" Jilid II. Kali ini umat Islam dan umat Nasrani akan bersatu melawan Israel.                

Dengan perang tersebut ekonomi AS akan terdongkrak karena harga minyaknya naik dan semua komoditi militernya laku terjual. Jadi, "kartu trufnya" Donald Trump

dalam perjudian politiknya adalah Israel. Donald Trump meraih dua keuntungan dari pertarungan militer itu, pertama ekonomi AS naik dan kedua kebenciannya pada orang-orang Islam akhirnya terpenuhi juga.   

Tetapi, Donald Trump yang tidak beriman itu lupa, bahwa tidak ada satupun tempat suci di dunia ini yang bisa dihancurkan begitu saja. Sampai sekarang kita tidak lupa dengan Tentara Gajah dibawah pimpinan Abrahahyang ingin menghancurkan Ka'bah di kota Mekkah, yang akhirnya mengalami kehancuran.  

Akan terulangkah kembali sejarah Tentara Gajah itu ? Wallahu'alam ! Tuhan Yang Maha Kuasa bisa saja berbuat sekehendak hati-Nya. Bisa saja selagi Donald Trump tidur bersama bininya di Gedung Putih dengan tiba-tiba saja Gedung Putih itu runtuh bersama-sama dengan Gedung Capitol yang dihantam meteor.

Ini bukan bicara emositetapi sudah bicara logikakarena kita sudah melibatkan nama Tuhan dalam hal ini. Kalau orang yang tak beriman, seperti Donald Trump, pastilah mengejek dan mentertawakan apa yang barusan saja disampaikan tadi. Untuk itu kita harus tahu tempat tegak berdiri kita, masihkah kita ini di atas Bumi atau sudah di angkasa luar sana.

Kalau masih di atas Bumi, tidak sejengkal tanah pun dipermukaan Bumi ini yang tidak bisa menjadi lubang kubur kita sendiri, itulah logikanya.Kapan waktunya itulah yang tidak kita ketahui karena soal waktu adalah urusan dan kekuasaan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Satu hal contoh yang kecil saja yang pernah terjadi di Israel baru-baru ini dimana hutan-hutannya dan beberapa kotanya  terbakarhebat setelah Pemerintah Israel melarang umat Islam mengumandangkan Adzan di Mesjid-mesjid. Tidakkah itu satu peringatan buat Israel tetapi, yang dituduhnya orang-orang Palestinalah yang melakukan pembakaran.

Masa dahulu Tuhan Yang Maha Esa hanya memperingatkan kepada satu-satu kaum saja tetapi kali ini nampaknya Tuhan akan memperingatkan kepada seluruh umat manusia di permukaan Bumi ini dengan azab yang amat berat kalau memang manusia itu sudah terlalu jauh menentang kekuasaan-Nya.

Tuhan akan memperlihatkan kekuasaan-Nya kepada seluruh umat manusia karena manusia sekarang ini sudah terlalu jauh melangkah mentang-mentang teknologi yang dikuasainya sudah terlalu maju. Manusia sudah menentang Tuhan dengan teknologi yang dimilikinya.

Manusia diseluruh dunia, termasuk di Indonesia ini juga, sudah berani vivere peri coloso, menyerempet-nyerempet bahaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa sampai segala sesuatunya dibuat abu-abu, tidak lagi hitam putih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun