Kerinduan terpendam atau bahkan hilang?
bukan aku,itu tertuju padamu
cinta..
sayang..
rindu..
menjadi satu bak campuran coklat dari penjuru dunia
terasa manis namun sangat jauh tuk menyatu
Hey..denting jam itu tertawa padaku
masa lalu,apakah kamu?
tidak,kamu masa depanku
kenangan..tepat namun tak pasti
cinta..
sungguh kaki berat tuk melangkah
jiwa mungkin sedang bersandar kesal
otak dan hati tak sinkron
bisa diibaratkan seperti induk ayam kehilangan telur emasnya
bingung kesal marah sedih menangis namun hanya bisa berteriak
titik koma pentung bahkan tanya tak berarti
hey..insan tuhan yang kurindui
apakah kamu dengar?
apakah kamu ingat?
apakah kamu juga merasakan?
saat ruas jari ini sempat terisi,
saat senyum ini sempat terbalas,
saat waktu ini sempat diluangkan,
saat lelah ini sempat terobati,
saat pundak ini dijadikan sandaran,
saat bahu ini dijadikan tempat berteduh,
saat semua detik menjadi indah,
hey...bangun..aku mengkhayal
aku berada pada titik lamunan yang merajai
itu dulu atau kemarin atau minggu lalu atau atau atau atau
aku tak ingat aku lupa..pura pura lupa lebih tepatnya
menangiskah? ah cengeng
air mataku mahal bagaikan mutiara hitam berlumur emas 24 karat
namun jika teringat satu kenangan bersamamu
air mata ini bagaikan puntung rokok yang tak berharga
membuat sakit lalu terbuang...
perlahan tertunduk..
ada siratan cahaya keluar dari dinding hati
aku merindukan kamu yang dulu dan kembali
kemudian terdiam...
dan tertidur
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H