Mohon tunggu...
Wahid Muslim
Wahid Muslim Mohon Tunggu... -

hidup untuk mati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam dalam Sangkar

19 Februari 2014   05:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:41 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam larut tiada bintang

mendung  kelabu bercampur arang

diam semua membisu

hening tanpa bisikan

lamunan terpecah

dingin menjadi teman

luka seakan bangkit,merambah ingin ke bulan

semakin larut semakin larut bagaikan cinta tak berujung

terduduk menatap kosong

terpejam lalu terbangun
angan melayang terjatuh

kerinduan yang semakin mencekam

hati yang tak sanggup menahan

bahkan kerongkongan semakin kering

hah...semua tak mengerti arti sepi
mereka yang hanya bisa menampikan sepi dengan candaan fana

aku tak mengerti,apa yang kurasakan malam ini

seperti malam dalam sangkar yang tak bertepi

Indah namun hanya sebuah halusinasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun