Mohon tunggu...
Abdul Wahid
Abdul Wahid Mohon Tunggu... Petani - Bebas dan Teratur

Mempersulit diri sendiri untuk memudahkan urusan banyak orang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tiada yang Tahu

10 April 2020   20:44 Diperbarui: 10 April 2020   20:56 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehidupan yang engkau jalani di dunia, tiada seorangpun yang tahu. Kelak dirimu menjadi seperti apa, nanti engkau akan bertemu dengan siapa dan dekat dengan siapa, dan hal besar apa yang nantinya akan engkau hadapi. Tiada yang tahu.

Banyak orang yang dulunya pendiam, sekarang jadi pembicara kondang. Dulunya pemalu sekarang menjadi motivator kondang. Tidak hanya itu, bahkan dalam melangkah dan berkelana meny

usuri kehidupan untuk mencari arti hidup, engkau akan dipertunjukkan Tuhan dengan berbagai macam jenis kepribadian orang yang berbeda-beda dan memiliki prinsip yang berbeda pula. Tiada yang tahu.

Engkau akan bingung dalam menentukan siapakah dirimu. Kemana dirimu akan melangkah. Akan menjadi seperti apakah dirimu dimasa yang akan datang. Semua terlihat hebat dan bermakna dengan prinsip dan prioritas yang telah mereka tentukan.

Penentuan siapakah diri, dapat ditentukan dari jalan dan cara yang berbeda, silahkan tentukan jalanmu sendiri. Namun menurut saya dalam menentukan siapakah diri ini, pertama yang harus kamu lakukan adalah melihat dirimu sendiri. 

Orang seperti apakah dirimu? karena tidak jarang pribadi seseorang terbentuk dari situasi dan kondisi yang sedang dia alami. Misal ketika dulu dirimu masih dibangku sekolah termasuk pribadi yang pemalu, susah diatur, suka menyendiri, susah diatur. 

Ketika dirimu masuk di perguruan tinggi, engkau tertarik dengan sebuah komunitas dan aktif di komunitas tersebut. Dimana engkau dituntut harus mampu berbicara, berpikir kritis, mampu berkomunikasi dan negosiasi dengan banyak orang, dan lebih mementingkan kehidupan orang banyak dibandingkan dirimu sendiri. 

Setelah dirimu mampu, Tuhanpun akan mempertemukan dengan kesibukan dan dirimu yang lain. Bahkan bisa sangat bertolak belakang dengan dirimu sebelumnya. Dimana engkau harus mementingkan dirimu terlebih dahulu baru kepentingan orang lain, untuk mempersiapkan dirimu yang baru dimasa yang akan datang seperti apa, tiada yang tahu.

Tuhan maha tahu, apalagi jalan yang nantinya akan engkau lewati dan seperti apakah dirimu dimasa yang akan datang. Oleh sebab itu, mendekat dan berdekatanlah dengan Tuhan dan niatkanlah setiap langkahmu adalah perintah dari Tuhan. Bukan lagi mengeluh atas fenomena yang selalu berubah, dan semakin sulit. 

Bukan saatnya bingung dengan diri yang menurutmu tiada arah tujuan. Tapi yakinlah, semua itu sudah ada didalam skenario Tuhan. Sedangkan yang harus kamu lakukan ialah bagaimana caramu untuk memaksimalkan waktu dan kesibukan yang saat ini Tuhan berikan. Sesungguhnya selalu ada pesan dan ilmu yang ingin Tuhan sampaikan kepada dirimu dari setiap peristiwa yang engkau alami.

#Diskusi Diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun