Ku pandangi jendela kamarku, yang terlihat hanya pohon Natal di halaman rumah, yang mulai di guyur air hujan. Dari  jendela, Aku melihat Fatimah berjalan diantara guyuran air hujan. Aku melihat senyumannya yang manja. Aku melihat senyumannya, aku melihatnya dari jendela hatiku. Jendela hati yang akan selalu ku buka, agar aku bisa terus melihat Fatimah, Santa Klausku yang  Berjilbab Putih.
Ku tutup jendela kamarku, Ku tahu Fatimah tak akan datang hari ini. Natai ini. Natal Tanpamu.
Aku ingin engkau menjadi Santa Klaus ku, Santa Klaus Berjilbab Putih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H