Mohon tunggu...
Fakhri
Fakhri Mohon Tunggu... Konsultan - Save people's lives and livelihoods

Veterinarian - Zoonoses and High Impact Animal Diseases - Liverpudlian

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Rangkuman Situasi Penyakit Menular Prioritas di Indonesia: Antraks, Leptospirosis, dan Rabies

16 Februari 2023   00:48 Diperbarui: 16 Februari 2023   00:52 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hubungan antara manusia-hewan-lingkungan (Sumber: Convension on Biological Diversity)

Interaksi antara hewan -termasuk satwa liar- dan manusia bukan merupakan fenomena baru yang dapat berdampak pada masalah kesehatan akibat penyakit yang timbul di dalam masyarakat yang berasal dari hewan ataupun satwa liar yang sering disebut sebagai penyakit zoonotik.

Hal ini merupakan salah satu masalah serius yang dihadapi di Indonesia di mana diperlukan adanya kemampuan deteksi dan respon cepat terhadap penyakit tersebut.

Beberapa penyakit zoonotik dijadikan sebagai prioritas program pengendalian maupun pemberantasan oleh kementerian-kementerian teknis, seperti Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertanian. Di antaranya adalah antraks, leptospirosis, dan rabies.

Yuk, kita simak bagaimana situasinya di Indonesia beberapa tahun ke belakang!

Antraks

Kejadian penyakit antraks di Indonesia biasanya dikaitkan dengan musim penghujan dan bencana tanah longsor. Penyakit ini biasanya muncul secara sporadis dan bersifat tahunan.

Kejadian yang cukup mengejutkan terkait penyakit ini terjadi pada tahun 2020 di Yogyakarta, di mana setidaknya 36 orang tertular bakteri antraks dari hewan ternak yang sebelumnya sudah sakit.

Jika kita menengok lima tahun ke belakang (2017-2022), kejadian antraks pernah dilaporkan di beberapa wilayah di Indonesia, seperti di Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Gorontalo.

Leptospirosis

Leptospirosis merupakan salah satu zoonosis yang menjadi fokus Kementerian Kesehatan. Di Indonesia, pada periode 2017-2021, rataan kasus leptospirosis pada manusia yang dideteksi adalah sebanyak 870 kasus di mana setidaknya 13% penderita meninggal dunia akibat keterlambatan penanganan.

Pada tahun 2021 saja, sebanyak 734 kasus leptospirosis terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, seperti di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.

Sayangnya, penyakit ini masih belum menjadi perhatian serius sektor kesehatan hewan. 

Rabies

Rabies masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di 26 provinsi di Indonesia. Rata-rata, pada periode 2017-2021, sebanyak 80 ribu kasus gigitan hewan penular rabies dilaporkan ke puskesmas di seluruh Indonesia. Pada periode tersebut, sebanyak 87 kasus kematian manusia akibat rabies terjadi, padahal sebenarnya penyakit ini bisa dicegah dengan penanganan yang cepat dan baik jika sudah tergigit hewan penular rabies. 

Sedangkan pada sektor kesehatan hewan, sebanyak 1.112 kasus hewan tertular rabies dideteksi pada periode yang sama.


Sumber data dan informasi:

https://www.cbd.int/article/world-zoonoses-day-2020

http://repository.pertanian.go.id/ 

https://www.kemkes.go.id/downloads/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-2021.pdf

https://www.youtube.com/watch?v=AYBleZZmmHo

https://www.youtube.com/watch?v=2us39r-irQA

https://www.youtube.com/watch?v=BWqD4H_ExgI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun