Hewan yang sudah tertular akan menunjukkan gejala demam tinggi, kehilangan nafsu makan, dan penurunan produksi susu. Munculnya benjolan pada kulit dengan ukuran 1-5 cm, biasanya pertama kali terjadi di daerah kepala dan leher. Jumlah benjolan kemudian akan bertambah dan menyebar ke seluruh bagian tubuh. Biasanya, di bagian tengah benjolan akan muncul luka seperti luka akibat penyakit cacar. Selain itu, produksi kotoran/leleran pada mata dan air liur akan bertambah.Â
Apa yang harus kita lakukan jika hewan kita sudah tertular?
Amati hewan ternak kita secara harian. Laporkan sesegera mungkin jika menemukan hewan ternak yang terindikasi sudah tertular penyakit ini kepada dokter hewan, petugas kesehatan hewan atau petugas dinas setempat yang akan segera bertindak. Lalu lintas hewan sebaiknya dihentikan terlebih dahulu.
Di atas, terdapat video yang diproduksi oleh Organisasi Pangan dan Pertanian dunia atau Food and Agriculture Organization (FAO) yang menjelaskan tentang info penting secara lebih mendetail untuk diketahui bersama terkait penyakit ini dan penyakit Bluetongue, penyakit lain yang menyerang hewan ternak yang belum ada di Indonesia. Kita akan membahasnya di tulisan terkait penyakit ternak berdampak besar berikutnya sebagai bentuk kesiap-siagaan kita.
Sumber bacaan:
https://www.fao.org/3/i7330e/i7330e.pdf
https://slideplayer.com/slide/15372066/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H