Di beberapa daerah, libur panjang dapat menyebabkan siswa kehilangan motivasi untuk belajar, yang pada gilirannya berpotensi menurunkan prestasi akademik mereka. Meskipun libur ini dimaksudkan untuk memberi waktu bagi siswa untuk beribadah, kenyataannya beberapa siswa dapat kehilangan fokus terhadap pelajaran dan hal ini dapat mempengaruhi kemampuan akademis mereka.
- Kehilangan Kesempatan untuk Pembelajaran Holistik
Sekolah sering kali memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar dalam berbagai aspek kehidupan, baik akademis maupun non-akademis. Libur panjang dapat mengurangi kesempatan siswa untuk mengikuti program ekstrakurikuler yang bermanfaat, seperti pengembangan keterampilan sosial, olahraga, dan seni, yang dapat mendukung pertumbuhan mereka secara holistik.
Kesimpulan
Libur sekolah selama bulan Ramadhan memiliki dampak positif dan negatif bagi siswa dan masyarakat Muslim. Di satu sisi, libur ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk lebih fokus pada ibadah, mempererat hubungan keluarga, serta meningkatkan solidaritas sosial. Namun, di sisi lain, libur yang terlalu panjang dapat mengganggu kontinuitas pembelajaran, menurunkan disiplin belajar, dan berpotensi mengurangi prestasi akademik siswa.
Untuk meminimalisir dampak negatifnya, perlu ada keseimbangan antara kegiatan keagamaan dan pendidikan. Masyarakat, khususnya orang tua dan guru, harus bekerja sama untuk memastikan bahwa anak-anak dapat memanfaatkan libur Ramadhan secara produktif, baik dari segi spiritual maupun akademik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H