Mohon tunggu...
wahidaoktaviyandaputri
wahidaoktaviyandaputri Mohon Tunggu... Dokter - Pelajar

menari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Refleksi Sumpah Pemuda

26 November 2024   12:53 Diperbarui: 26 November 2024   13:24 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Refleksi Sumpah Pemuda: Makna Persatuan di Tengah Keberagaman

Sumpah Pemuda, yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928, menjadi tonggak penting dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Ikrar ini lahir dari semangat pemuda untuk menyatukan diri dalam keberagaman suku, budaya, dan bahasa demi satu tujuan besar: Indonesia merdeka. Hingga kini, nilai-nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda tetap relevan sebagai panduan dalam menghadapi tantangan zaman.

Memaknai Persatuan dalam Keberagaman

Sumpah Pemuda mengajarkan kita bahwa keberagaman bukan penghalang, melainkan kekayaan yang harus dirangkul. Di dalamnya terdapat pesan kuat bahwa meski berbeda-beda, bangsa ini tetap satu. Refleksi ini penting, terutama di era modern yang sering diwarnai oleh polarisasi dan konflik berbasis identitas. Semangat Sumpah Pemuda mendorong kita untuk menjaga persatuan dengan menjunjung tinggi toleransi dan saling menghormati.

Bahasa sebagai Identitas Pemersatu

Salah satu poin penting dalam Sumpah Pemuda adalah pengakuan terhadap Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Bahasa tidak hanya alat komunikasi, tetapi juga simbol identitas bangsa. Dalam kehidupan modern, kita dihadapkan pada arus globalisasi yang sering menggeser perhatian terhadap bahasa nasional. Refleksi dari Sumpah Pemuda mengingatkan kita untuk tetap menjaga dan melestarikan Bahasa Indonesia, tanpa mengesampingkan kemampuan berbahasa asing yang juga penting.

Pemuda dan Peran di Era Modern

Pada 1928, para pemuda berjuang dengan keberanian dan solidaritas untuk menyatukan bangsa. Kini, pemuda menghadapi tantangan yang berbeda, seperti digitalisasi, globalisasi, dan isu lingkungan. Namun, semangat yang sama bisa diwujudkan dengan berkontribusi dalam bentuk inovasi, kreativitas, dan gerakan sosial yang positif. Pemuda masa kini harus menjadi agen perubahan yang terus memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan di tengah perubahan zaman.

Melanjutkan Perjuangan

Sumpah Pemuda mengajarkan kita bahwa perjuangan tidak pernah selesai. Jika dahulu para pemuda berjuang melawan penjajahan, saat ini perjuangan kita adalah melawan kebodohan, kemiskinan, intoleransi, dan ketidakadilan. Semangat persatuan yang dicontohkan dalam Sumpah Pemuda harus terus dijaga agar Indonesia bisa menjadi bangsa yang lebih maju, adil, dan sejahtera.

Kesimpulan

Refleksi dari Sumpah Pemuda mengajarkan bahwa kekuatan kita sebagai bangsa terletak pada persatuan dan komitmen untuk bekerja sama. Dalam keberagaman, kita bisa menemukan harmoni; dalam perbedaan, kita bisa saling melengkapi. Mari menjadikan semangat Sumpah Pemuda sebagai inspirasi untuk terus membangun bangsa dengan semangat kebersamaan dan cinta tanah air.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun