[caption id="" align="aligncenter" width="483" caption="Foto"][/caption] Musim dingin identik dengan musim salju, walau sebenarnya kalo mengalami musim dingin belum tentu bisa merasakan lembutnya salju. Musim dingin kali ini banyak hari libur nasional Jepang yang jatuh pada hari Senin karena banyak perayaan antara lain:
- 23 Desember Hari Ulang Tahun Kaisar 天皇誕生日 (Tennō tanjobi). Hari libur untuk merayakan ulang tahun Kaisar Jepang yang sekarang.
- 1 Januari Tahun Baru 元日 (Ganjitsu). Di hari-hari awal tahun baru terdapat tradisi melakukan hatsumode (kunjungan pertama ke kuil).
- Senin minggu ke-2 bulan Januari Hari Kedewasaan 成人の日 (Seijin no hi) Coming of Age Day . Upacara bernama Seijin shiki diadakan di seluruh Jepang untuk menyambut penduduk yang mencapai usia 20 tahun.
- 11 Februari Hari Pembentukan Negara 建 国記念日 (Kenkoku kinen no hi) National Foundation Day Hari untuk memperingati penobatan Kaisar Jepang yang pertama.
Tentu saja sekolah anakku libur kalo ada perayaan gini, selain karena alasan suhu. Nggak tega juga nyuruh mereka sekolah sedangkan suhunya -2 derajat jam 9 pagi dan dibonceng sepeda sama abinya. Tapi gurunya ngasih tugas untuk berlatih memainkan koma karena akan dipertandingkan. Koma itu gasing yang pake tali. Selain itu host family ngasih hadiah satu set mobil-mobilan dan amplop kecil yang indah berisi uang 100 untuk anak laki-lakiku, sedangkan untuk anak perempuanku amplop dan kalender kecil, permen cinta, jeli, snack yang ditaruh didalam tas kertas yang lucu. Bayiku juga dapat amplop dan snack bayi. Kalo bagi aku musim dingin itu ada ritual yang harus kujalani setiap hari yaitu pembubuhan pelembab yang banyak ke kulit yang sering terasa gatal karena kering. Dirumah pake baju berangkap 3 dan selalu pake kaos kaki dan sandal bulu. Nah, kalo keluar rumah `seragamnya` tadi ditambah jaket, kaos tangan, penutup telinga dan syal. Karena dinginnya benar-benar menampar muka dan bikin kaku telapak tangan. Gak lupa juga pembubuhan pelembab bibir yang aneka rasa dan bau... aku pake yang berbahan zaitun kalo malam, pake yang mentholmint kalo siang, yang rasa stroberi atau yang rasa kelapa. (ssst.. disini ada lipbalm untuk cowok lo! Temanku yang dari Brunai bilang... wah mumpung di Jepang, laki-laki bisa pake lipbalm hahaha....) Musim dingin berarti juga mandi 2 kali seminggu (hihihi....). Mandinya juga mandi ofuro (kayak monyet di Nagano). Mandi ofuro tuh mandi berendam menjelang tidur malam. Badan harus bersih dulu sebelum nyemplung ke bak mandi. Pake sabun dulu, keramas dulu, baru boleh masuk. Nah, besoknya airnya ini masih bisa dipake lagi dengan cara dipanaskan. Dan setelah dipake 2 kali, air ini aku masukkan ke mesin cuci buat nyuci baju....hehehe.. biar irit air dong. Yang lucu rambut anak-anakku keliatan mengeluarkan asap kalo habis keluar kamar mandi. Karena mandi di air yang bersuhu 43 derajat terus keluar ruangan yang suhunya 9 derajat. Tapi gak irit dengan listrik, karena kalo dikurskan ke rupiah bikin enggak tega. AC hangat disetel full semalaman, siang hari gak jauh-jauh dari dambo yaitu perapian- yang mengingatkan pada film gone with the wind yang bintangnya bernama Scarlett O`Hara- tapi perapiannya bisa dibawa kemana-mana, juga selimut listrik serta pemanas air yang hidup seharian Identik dengan penggilingan perut yang nggak berhenti kerja karena selalu merasa lapar, sehingga bungkus makanan yang berjudul keripik kentang, snack udang, coklat dan es krim selalu menuh-menuhin kulkas. Musim dingin gini juga enak kalo masak nabe walau nggak jelas rasanya. Nabe adalah panci dari clay. Isinya sih terserah tapi biasanya adalah bayam jepang, bawang bombay, bawang pre yang diiris besar, sawi putih, jamur, lobak, daging ikan yang lembut, kerang dan yang penting k.e.p.i.t.i.n.g! Diberi dashi (kaldu ikan). Kenapa nabeku rasanya gak jelas? Karena kaldunya dari tulang sapi dan kuberi udon serta sayur-sayuran...rasanya jadi nabe enggak bakso sayur juga enggak. Di mal-mal, si mikan alias jeruk Sunkist dijual murah (?) dibanding yang lain. Kenapa kok (?) karena sekilo jeruk dihargai ￥398. Tapi disebut murah karena 2,5 butir stroberi harganya 100, dan nanas 5 iris juga ￥100. Melon, saudara-saudara... sebuah kecil harganya ￥2400 (kursnya ￥1 = IDR 102!). Jeruk dijual murah mungkin karena kan banyak vitamin C-nya. Vitamin C kan baik untuk kekebalan tubuh. Yang asyik adalah bikin mochi dibalai kota. Mochi adalah beras ketan yang sudah ditanak, dimasukkan ke lesung dan ditumbuk pake alu. Satu orang bertugas menumbuk, sedangkan seorang lagi bertugas membolak-balik beras ketan dengan tangan yang sudah dibasahi air. Beras ketan ditumbuk hingga lengket dan membentuk gumpalan besar mochi berwarna putih. Taburannya bisa macam-macam. Ada yang kedelai dihaluskan (jadi kayak ketan kirip di Indonesia), ada yang ditaburi nori (rumput laut), diisi kacang merah yang ditumbuk, dicampur sama sop yang diberi soyu, atau dicampur krim keju. Minumnya kocha yang panas dan gak pake gula. Kocha adalah `teh biasa sedangkan ocha adalah teh hijau yang kental dan baunya gak enak, rasanya pait... (gitu orang Jepang kok suka) Walau di tempatku turun salju, tapi saljunya tidak bisa dibuat untuk main ski. Sebenarnya sih ada rencana.......wong kita sudah kadung merasakan dingin yang menyengat, masak nggak merasakan salju yang hangat? Tapi setelah dihitung, dikalkulasi, dipertimbangkan dan dipikirkan lagi... rencana main ski ke Rokko Ski jo ataupun ke Biwako valley dibatalkan demi melihat uang yang harus dikeluarkan untuk kemudian dikurskan ke rupiah, nilainya bisa untuk membuat pondasi rumah hehehe.... Lah terus apa hubungannya dengan si judul? Hehehe... yo rapopo toh? Tiba-tiba saja keingetan sama Amy Search yang dari Malaysia itu (n_n)v
