Itulah sebenarnya sikap orang yang beriman dan berilmu. Tidak egois dan memiliki sifat toleransi dan lebih mementingkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.
Maka dapat kita pahami pertama, bahwa orang yang beriman dan berilmu apabila ingin di angkat derajatnya sikapnya tidak boleh egois, menganggap dirinya sendiri yang paling baik dan hebat, sedangkan yang lainnya tidak.Â
Dan yang kedua sikap orang yang beriman dan berilmu tersebut haruslah memiliki toleransi yang tinggi saling menghargai dan menghormati orang lain.
Dan yang ketiga sikap orang yang beriman dan berilmu tidak boleh berlebihan membawakan hawa nafsu, dan harus lebih mementingkan kepentingan umum dibandingkan kepentingan pribadi.Â
Sebaliknya apabila egois, intoleran dan mementingkan kepentingan pribadi dibandingkan kepentingan umum bersama, maka walaupun dia beriman dan banyak ilmu, yang namanya iblis tetaplah iblis.
Iblis itu pada awalnya adalah orang yang baik dan mulia, percaya kepada Allah bahkan paling tinggi iman nya kepada Allah dan bahkan beribu-ribu tahun sujud menyembah Allah dan mengesakannya dan iblis itu juga berilmu pengetahuan yang banyak,pandai dan cerdas, sehingga dia pernah diangkat menjadi gurunya para malaikat. Tapi akhirnya dia menjadi makhluk yang hina dina dikarenakan tidak patuh kepada satu perintah Allah.
Iblis diperintahkan Allah untuk memberikan penghormatan ucapan selamat datang kepada Adam as. Namun dia menolak karena egois dan sombong, merasa lebih mulia dan hebat dari pada Adam as.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI