Dalam tulisan feature, humor seperti yang digunakan Mahbub bisa menjadi alat yang sangat efektif. Misalnya, ketika menulis tentang topik yang berat seperti politik atau kemiskinan, humor dapat digunakan untuk mencairkan suasana tanpa mengurangi esensi pesan yang ingin disampaikan.Â
Humor juga dapat membuat pembaca merasa lebih dekat dengan penulis, menciptakan hubungan yang lebih personal dan akrab. Â
Salah satu contoh penggunaan humor dalam feature adalah ketika Mahbub menulis tentang kehidupan sehari-hari rakyat kecil. Ia tidak hanya menggambarkan kesulitan yang mereka alami, tetapi juga menyisipkan anekdot-anekdot lucu yang menunjukkan semangat mereka dalam menghadapi tantangan. Pendekatan ini membuat tulisannya terasa lebih manusiawi dan inspiratif. Â
Dalam menulis feature, seorang penulis tidak perlu memilih antara gaya Pramoedya atau Mahbub. Justru, menggabungkan kekuatan keduanya dapat menghasilkan tulisan yang lebih kaya dan memikat.Â
Bayangkan sebuah tulisan feature yang menggambarkan kehidupan nelayan tradisional di Indonesia.
Dari Pramoedya, penulis dapat belajar cara menggambarkan suasana: deru ombak, warna langit saat matahari terbenam, hingga aroma asin laut. Dari Mahbub, penulis dapat menyisipkan humor dan kehangatan, misalnya cerita lucu tentang seorang nelayan yang kehilangan sandal di laut. Â
Gabungan ini akan menghasilkan tulisan yang tidak hanya informatif, tetapi juga menyentuh hati dan menghibur.
Pembaca tidak hanya mendapatkan wawasan baru, tetapi juga pengalaman emosional yang mendalam.
Menulis feature adalah seni menyampaikan fakta dengan cara yang memikat. Dari Pramoedya Ananta Toer, kita belajar pentingnya deskripsi mendalam dan narasi yang menggugah. Dari Mahbub Djunaidi, kita belajar menggunakan humor untuk menciptakan tulisan yang ringan dan akrab. Dengan menggabungkan kedua gaya ini, seorang penulis dapat menciptakan karya yang tidak hanya informatif, tetapi juga penuh warna dan emosi. Â
Dalam dunia yang semakin dipenuhi informasi, kemampuan menulis feature yang menarik menjadi semakin penting. Pembaca tidak hanya mencari informasi, tetapi juga pengalaman membaca yang menyenangkan.
Dengan belajar dari para maestro seperti Pramoedya dan Mahbub, kita dapat mengembangkan kemampuan menulis yang mampu menyentuh hati dan menginspirasi.