Dalam dunia jurnalisme, tulisan feature adalah salah satu genre yang mampu membawa pembaca ke dalam dunia penuh kisah, emosi, dan detail yang memikat.
Berbeda dari berita langsung yang cenderung kaku dan berorientasi pada fakta murni, tulisan feature mengutamakan narasi yang mendalam, memadukan fakta dengan gaya bercerita yang memukau.
Dua nama besar yang sering dijadikan inspirasi dalam penulisan feature di Indonesia adalah Pramoedya Ananta Toer dan Mahbub Djunaidi. Keduanya memiliki gaya yang khas dan memikat, menjadikan karya mereka relevan untuk dipelajari oleh para penulis masa kini.Â
Pramoedya Ananta Toer adalah salah satu sastrawan terbesar Indonesia. Meski lebih dikenal sebagai novelis, Pramoedya juga banyak menulis artikel, esai, dan karya jurnalistik yang memuat elemen-elemen feature. Dalam karya-karyanya, Pramoedya menunjukkan bahwa sebuah tulisan tidak hanya soal menyampaikan informasi, tetapi juga menyentuh hati pembaca.Â
Salah satu kekuatan Pramoedya adalah kemampuannya dalam menggambarkan detail dengan sangat hidup.
Ia tidak hanya menceritakan fakta, tetapi juga menggambarkan latar, karakter, dan suasana sehingga pembaca merasa seolah-olah berada di dalam cerita.
Misalnya, dalam tetralogi "Bumi Manusia", ia mampu membawa pembaca menyelami kehidupan Hindia Belanda abad ke-20, lengkap dengan ketidakadilan sosial, perbedaan budaya, dan pergolakan emosional tokohnya.Â
Berbeda dengan Pramoedya yang serius dan mendalam, Mahbub Djunaidi dikenal dengan gaya menulis yang jenaka dan santai.
Seorang jurnalis, sastrawan, sekaligus kolumnis, Mahbub sering menggunakan humor untuk menyampaikan kritik sosial.
Gaya ini membuat tulisannya tidak hanya informatif tetapi juga menghibur, menjadikannya bacaan yang mudah diterima oleh berbagai kalangan. Â