Mohon tunggu...
Wahdana Salsabila
Wahdana Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Story Teller/Mental Health Activist/Social Activist

Membaca/humble dan friendly

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Alasan Perencanaan Disebut sebagai Proses Tanpa Akhir

16 Juli 2024   14:55 Diperbarui: 16 Juli 2024   17:32 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perencanaan disebut sebagai proses tanpa akhir karena melibatkan adaptasi terus-menerus terhadap perubahan yang terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi. Masa depan selalu dipenuhi dengan ketidakpastian, dan oleh karena itu, perencanaan harus fleksibel dan dapat beradaptasi dengan berbagai perubahan yang mungkin terjadi. Tidak ada titik akhir yang pasti dalam perencanaan karena lingkungan bisnis dan kondisi organisasi terus berkembang, sehingga perlu dilakukan evaluasi dan penyesuaian secara terus-menerus.

Organisasi harus terus memantau perkembangan lingkungan eksternal dan internal serta meresponsnya dengan strategi yang relevan. Perubahan teknologi, pergeseran pasar, dinamika sosial, dan faktor-faktor lainnya dapat memengaruhi keputusan perencanaan. Oleh karena itu, perencanaan tidak pernah berhenti, tetapi menjadi alur tanpa akhir yang memungkinkan organisasi untuk tetap relevan dan kompetitif di tengah ketidakpastian.

Sehingga berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan merupakan suatu proses tanpa akhir. Karena baik suatu perusahaan, komunitas, maupun organisasi pasti akan terus berjalan dengan banyaknya perubahan-perubahan yang terjadi baik perubahan yang terjadi di internal maupun eksternal. Sehingga berdasarkan hal ini maka perencanaan harus terus terjadi agar suatu perusahaan, komunitas, organisasi, maupun lembaga dapat terus menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi. Agar dengan adanya perencanaan yang sesuai dengan perkembangan yang terjadi maka mereka dapat mencapai tujuannya secara maksimal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perencanaan merupakan suatu proses tanpa akhir itu benar adanya.

Contoh dari pernyataan Perencanaan merupakan suatu proses tanpa akhir adalah Misalkan sebuah perusahaan teknologi telah merencanakan peluncuran produk baru mereka ke pasar. Mereka telah melakukan riset pasar yang mendalam, mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, merumuskan strategi pemasaran, dan mengalokasikan sumber daya untuk produksi dan promosi. Namun, setelah peluncuran produk, mereka mulai menerima umpan balik dari pelanggan, menilai kinerja produk, serta melihat respons dari pesaing dan tren pasar yang berkembang.

Berdasarkan umpan balik ini, perusahaan tersebut menyadari bahwa ada aspek produk yang perlu ditingkatkan, strategi pemasaran yang perlu disesuaikan, atau bahkan adanya peluang baru yang harus dieksplorasi. Sebagai respons terhadap informasi baru ini, mereka kembali ke proses perencanaan. Mereka mengevaluasi rencana awal mereka, membuat perubahan yang diperlukan, dan mengatur ulang strategi mereka sesuai dengan dinamika yang terjadi di pasar. Proses ini dapat berlanjut secara terus-menerus seiring dengan evolusi pasar, teknologi, dan kebutuhan pelanggan.

Dalam contoh ini, perencanaan tidak berhenti setelah peluncuran produk, tetapi menjadi suatu proses berkelanjutan yang melibatkan evaluasi, penyesuaian, dan rencana ulang berdasarkan perubahan lingkungan dan informasi baru yang diperoleh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun