2. Saling mengejek kebudayaan dan tampilan fisik di lingkungan masyarakat
Hal ini tentunya sering kita temukan di lingkungan sekitar kita dimana seseorang mengejek suku lain karena tampilan fisiknya yang berbeda. Bahkan tidak jarang orang yang memiliki perbedaan fisik ini dihina dan bahkan dikucilkan. Bahkan lebih parahnya lagi terkadang orang-orang yang memiliki perbedaan fisik ini ditindas oleh orang-orang di sekitarnya.
Sehingga hal ini tentunya menjadi suatu permasalahan dimana seseorang tidak menghargai suku lain. Padahal Semboyan Bangsa Indonesia adalah Bhinneka Tungga Ika. Namun pada kenyataannya masih sangat banyak kasus seperti ini yang terjadi di sekitar kita. Bahkan di Sekolah pun ditemukan banyak kasus seperti ini, yang kerap menimbulkan aksi bullying di sekolah karena perbedaan fisik yang ada yang disebabkan karena ia berasal dari suku yang berbeda.
3. Pandangan terhadap orang-orang dari suku lain dengan menggunakan standar budaya satu suku tertentu
Orang-orang yang berpandangan etnosentrisme biasanya mereka akan menjadikan standar kebudayaannya sebagai yang paling benar di antara kelompok lain. Contohnya adalah adanya perbedaan tentang cara makan, berbicara, duduk, dan lain-lain antara satu suku dengan suku yang lain, namun orang yang berpandangan etnosentrisme akan menganggap orang yang berbeda dengan mereka salah.
Padahal setiap suku memiliki tata cara dalam bertindak ataupun berperilaku sesuai dengan apa yang dipercayai oleh sukunya. Contohnya adalah orang-orang yang berasal dari suku Jawa tentunya memiliki perbedaan dalam tata cara bertindak dengan orang-orang yang berasal dari suku Bugis maupun Batak. Sehingga seharusnya orang-orang saling menghargai perbedaan yang ada tanpa harus saling menyalahkan dan merendahkan.
Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwasannya etnosentrisme dapat menimbulkan permasalahan di Bangsa Indonesia karena orang-orang yang berpandangan etnosentrisme cenderung menganggap kebudayaannya sebagai yang paling baik dan benar sehingga mereka merendahkan dan menolak kebudayaan lain. Sehingga berdasarkan pandangan mereka ini maka dapat menimbulkan kerusuhan dan kekacauan di lingkungan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H