Memahami budaya tinggi dan budaya populer sebagai dua perspektif  berbeda mengenai ekspresi budaya. Budaya tinggi sering dikaitkan dengan bentuk seni dan intelektualisme yang dianggap lebih dalam dan kompleks, sedangkan budaya populer mencakup ekspresi yang lebih terbuka dan dapat diakses oleh masyarakat umum dan sering dikaitkan dengan hiburan.
Namun, penting untuk diingat bahwa budaya tinggi dan budaya populer masing-masing memiliki manfaat dan relevansinya masing-masing dan tidak boleh dianggap lebih baik atau lebih buruk daripada yang lain. Berikut ini adalah pengertian dari keduanya:
1. Budaya tinggi dapat diartikan sebagai subkultur yang dimiliki oleh masyarakat kelas atas. Dengan kata lain, ini termasuk para elit masyarakat. Budaya tinggi terdiri dari pola konsumsi tertentu, gaya hidup, sastra, kepercayaan dan sikap, aktivitas waktu luang yang membedakan kaum elit dari masyarakat massa. Misalnya, mereka yang berasal dari budaya tinggi menikmati bentuk seni tertentu yang tidak dimiliki masyarakat umum. Menghargai seni Renaisans , menonton opera adalah beberapa contohnya.
Terdapat perdebatan di bidang humaniora bahwa kemunculan budaya populer telah menurunkan kedudukan budaya tinggi dengan komunikasi massa dan pendidikan. Berdasarkan perdebatan tersebut, meluasnya budaya populer kini menggantikan budaya tinggi yang selama ini berfungsi sebagai bentuk tradisi masyarakat.
2. Budaya populer dapat diartikan sebagai subkultur yang dimiliki oleh semua orang atau sebagian besar masyarakat. Mirip dengan budaya tinggi, budaya populer juga memiliki pola konsumsi, gaya hidup, sastra, kepercayaan dan sikap, serta aktivitas waktu luang. Namun, hal ini tidak secanggih budaya tinggi yang membuat mereka lebih menarik bagi masyarakat. Jaringan makanan cepat saji dan musik pop adalah beberapa contoh budaya populer. Semula istilah budaya populer dikaitkan dengan masyarakat kelas bawah, namun kini budaya populer mencakup masyarakat massa.
Para ahli menyoroti bahwa penyebaran budaya populer terutama disebabkan oleh media massa. Hal ini terutama terlihat melalui berbagai program TV seperti reality show, musik genre baru, film, bahkan serial TV. Namun, dampak budaya populer terhadap kehidupan masyarakat tidak hanya terbatas pada media massa saja. Bahkan merangkum sosial politik, ideologi, fashion, dan teknologi juga.
Sehingga berdasarkan apa yang terpapar diatas maka dapat dikatakan bahwa "Budaya Tinggi tidak bisa dianggap lebih baik dari budaya populer". Karena keduanya memiliki ciri khasnya masing-masing. Bahkan keduanya memiliki makna dan pesan-pesan nya masing-masing. Kita tidak bisa mengatakan bahwa menbandingkan mana yang lebih baik di antara keduanya.
Kesan daripada budaya tinggi itu sendiri adalah budaya yang memiliki nilai keindahan yang tinggi, dimana biasanya konsep karya-karya pada budaya tinggi memiliki tampilan musik, karya, maupun peran yang lebih kompleks daripada budaya populer. Budaya tinggi biasanya tidak dapat diakses oleh semua kalangan. Melainkan hanya dapat diakses oleh masyarakat kelas atas ataupun orang-orang pecinta seni. Pada dasarnya tidak semua kebudayaan tinggi dapat dipahami oleh semua kalangan. Karena makna dan nilai yang terdapat di dalamnya kita tidak bisa sembarangan memaknai sebuah karya budaya tinggi. Diperlukan keilmuan yang mendalam untuk memahami suatu karya budaya tinggi. Sehingga terkadang tidak semua budaya tinggi bisa dinikmati oleh semua kalangan. Biasanya budaya tinggi terinspirasi dari kisah-kisah klasik.
Sedangkan budaya populer dapat diakses dan dipahami oleh semua orang. Bahkan budaya populer pun menyimpan makna yang mendalam pada setiap tampilannya. Hanya saja bagaimana cara kita memaknai suatu karya pada budaya populer. Budaya populer memungkinkan semua orang untuk dapat memahami dan menikmatinya. Semua masyarakat dari berbagai macam kalangan dapat mengakses dan menikmati budaya populer. Sehingga melalui budaya populer kita bisa menikmati karya-karya yang menyimpan banyak makna. Budaya populer memang dibuat untuk tujuan hiburan. Tapi budaya populer juga menyimpan makna pada setiap karyanya. Sehingga jika kita menelaah suatu karya pada budaya populer secara lebih mendalam maka kita dapat memahami bahwa terkadang budaya populer bukan hanya dibuat untuk tujuan hiburan, namun budaya populer juga dibuat untuk menyampaikan suatu makna kepada orang-orang yang melihat ataupun menikmatinya.
Bahkan kebudayaan tinggi dan kebudayaan populer memiliki beberapa relevansi. Sehingga keduanya saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Berikut  beberapa alasan mengapa keduanya  penting:
1. Aksesibilitas dan inklusivitas: