Mohon tunggu...
Wahdana Salsabila
Wahdana Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Story Teller/Mental Health Activist/Social Activist

Membaca/humble dan friendly

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Karakter Manusia Sebagai Makhluk Budaya

25 Januari 2024   08:24 Diperbarui: 25 Januari 2024   08:28 1652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai makhluk biologis, manusia memiliki ciri-ciri yang sama dengan makhluk nonmanusia dari suku primat. Namun demikian, manusia juga merupakan makhluk budaya, yang memiliki ciri-ciri khas yang membedakannya dengan makhluk nonmanusia dari suku primat lainnya.

Menurut Koentjaraningrat, yang dikenal sebagai Bapak Antropologi Indonesia, manusia adalah salah satu makhluk biologis yang menempati dunia ini bersama dengan makhluk-makhluk lain. Sebagai makhluk biologis, manusia digolongkan sebagai mamalia, karena manusia menyusui keturunannya, bersama dengan beribu-ribu makhluk lain yang memiliki ciri-ciri biologis serupa.

Untuk memisahkan manusia dari mamalia yang lain, para ahli biologi mengategorikan manusia sebagai bagian dari suku primat, subsuku anthropoid, infra- suku hominoid, keluarga hominidae. Di dalam keluarga homonidae, terdapat dua golongan, yakni manusia purba (neanderthal dan pithecanthropus) dan manusia yang kita kenal saat ini (homo sapiens).

Selain sebagai makhluk biologis, manusia juga merupakan makhluk budaya. Di samping persamaan-persamaan manusia dengan makhluk nonmanusia yang berasal dari suku primat, para ahli juga mengidentifikasi berbagai perbedaan signifikan. Pertama, manusia memiliki kemampuan lebih besar untuk bekerja sama dan berbagi. Sampai 12.000-10.000 tahun yang lalu, manusia hidup dalam kelompok sosial kecil, dan melaksanakan tradisi berburu dan meramu. Kedua, manusia mengembangkan dan melestarikan sistem pernikahan dan sistem kekerabatan.

Karakter yang melekat pada budaya adalah sebagai berikut:
- Karakter yang pertama, budaya adalah sesuatu yang dipelajari. Manusia belajar budaya melalui proses yang disebut sebagai enkulturasi, yakni proses belajar untuk menjadi anggota dari sebuah kelompok budaya. Melalui proses enkulturasi manusia belajar soal perilaku, nilai, dan bahasa yang dapat diterima oleh anggota masyarakat, Proses enkulturasi ini terjadi terus-menerus, mulai dari kelahiran sampai dengan kematian manusia.

Sehingga berdasarkan apa yang tertulis diatas maka dapat disimpulkan bahwasannya budaya adalah sesuatu yang dapat dipelajari. Karena itu setiap orang yang ada di dunia dapat mempelajari kebudayaan itu sendiri.

Contohnya adalah seorang anak yang baru lahir awalnya tidak mengetahui nilai, budaya, dan bahasa yang diterima di lingkungannya, namun seiring berjalannya waktu maka ia dapat terus belajar dan memahami bagaimana caranya agar perilakunya dalam kehidupannya sehari-hari dapat diterima oleh masyarakat di sekitarnya. Berdasarkan contoh ini maka kita dapat menyimpulkan bahwa budaya dapat dipelajari.

- Kedua, kebudayaan merupakan cara manusia menggunakan simbol untuk

mengorganisir dan memberi makna pada hal-hal di sekitarnya. Simbol sendiri dapat berbentuk verbal (kata-kata) dan nonverbal (bahasa tubuh, atau gambar visual),13 Sebagai contoh, seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi, di dunia maya muncul berbagai istilah, singkatan, dan simbol baru, yang digunakan dalam percakapan sehari- hari.

Sehingga berdasarkan apa yang tertulis diatas maka dapat disimpulkan bahwasannya kebudayaan merupakan cara manusia menggunakan simbol yang dapat dimengerti maknanya. Di dunia ini terdapat banyak simbol bahkan di setiap negara terkadang memiliki simbol yang berbeda-beda.

Contohnya adalah simbol-simbol yang terdapat pada dunia maya seperti contohnya emoticon yang biasa kita gunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain melalui media sosial seperti whatsapp, instagram, facebook, dan lain sebagainya. Lalu contoh lain adalah singkatan-singkatan yang biasa kita gunakan pada keseharian kita seperti kata telmi (telat mikir), caper (cari perhatian), dan lain sebagainya.

Bahkan bukan hanya dalam bahasa Indonesia, karena dalam bahasa Inggris yang merupakan bahasa internasional pun juga terdapat singkatan-singkatan di antaranya OTW (on the way), ANW (anyway), BTW (by the way), DM (Direct Message), FGD (focus group discussion), dan lain sebagainya.

- Ketiga, kebudayaan adalah sebuah sistem yang terintegrasi sehingga perubahan pada satu elemen budaya akan menyebabkan perubahan pada elemen budaya yang lain.

Sehingga berdasarkan apa yang tertulis diatas maka dapat disimpulkan bahwasannya budaya merupakan sebuah sistem yang Terintegrasi dimana jikalau ada suatu perubahan pada satu elemen budaya maka dapat berpengaruh pada elemen budaya yang lain. Contohnya adalah semakin berkembangnya teknologi di zaman sekarang sehingga orang-orang lebih memilih membaca buku secara online melalui eBook dibandingkan dengan membaca buku fisik, sehingga semakin banyak toko buku yang tutup ataupun tidak beroperasi lagi seperti contohnya toko buku Gunung Agung yang dikabarkan semakin sepi pembeli.

- Keempat, kebudayaan mencakup seperangkat norma dan nilai yang digunakan bersama oleh anggota kelompok masyarakat. Norma didefinisikan sebagai ide tentang bagaimana sesuatu seharusnya dilakukan.

Sehingga berdasarkan apa yang tertulis diatas maka dapat disimpulkan bahwasannya budaya berupa norma-norma yang mengatur kehidupan manusia dalam bersosialisasi. Contohnya adalah kebiasaan masyarakat untuk bersopan santun kepada orang lain seperti mengucapkan tolong ketika membutuhkan bantuan orang lain, mengucapkan maaf jika berbuat salah, dan mengucapkan terima kasih setelah menerima sesuatu dari orang lain.

- Kelima, kebudayaan membantu manusia untuk beradaptasi dengan dunia di mana ia tinggal. Adaptasi sendiri didefinisikan sebagai sebuah perubahan pada cara hidup seorang individu atau sebuah populasi untuk membantu individu atau populasi tersebut menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya.

Sehingga berdasarkan apa yang tertulis diatas maka dapat disimpulkan bahwasannya budaya membantu manusia untuk beradaptasi dengan lingkungan dimana ia tinggal. Contohnya adalah ketika seseorang yang awalnya tinggal di pulau Sumatera pindah rumah ke daerah Jawa Tengah, tentunya akan banyak perbedaan antara kebiasaan dan adat-istiadat orang Sumatera dengan orang Jawa. Sehingga sebagai makhluk budaya maka kita dapat mempelajari kebiasaan orang Jawa sehingga kita dapat beradaptasi dengan baik diantara orang-orang Jawa tersebut. Sehingga kita dapat beradaptasi dengan lingkungan di tempat tinggal baru kita.

- Keenam, kebudayaan selalu berubah karena dorongan dari dalam maupun dari luar budaya itu sendiri. Perubahan budaya bisa terjadi dalam waktu singkat maupun lama, sampai ratusan tahun.

Sehingga berdasarkan apa yang tertulis diatas maka dapat disimpulkan bahwasannya kebudayaan dapat berubah-ubah seiring berjalannya waktu. Contohnya adalah dalam sistem jual beli dimana masyarakat pada zaman dulu menggunakan metode barter untuk melakukan transaksi sedangkan masyarakat zaman sekarang menggunakan uang untuk bertransaksi. Contoh lainnya adalah di bidang Bahasa dimana zaman dulu bahasa yang digunakan adalah bahasa Sanskerta maupun huruf pallawa, sedangkan saat ini masyarakat Indonesia menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan bahasa nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun