Maka dari itu dapat di simpulkan adanya kebijakan Extended Deterrence akan sulit terjalinnya kerjasama regionalisme di kawasan Asia timur sebagai bentuk upaya stabilitas keamanan yang baik di kawasan Asia timur.
Menurut saya dalam menanggapi konflik yang terjadi antara Korea Selatan-Korea Utara dan rasa terancamannya bagi keamanan di negara region tersebut dapat benar-benar tercapai stabilitas keamanannya jika negara-negara di kawasan Asia Timur dapat menghilangkan ego dan rasa saling tidak percaya, selain itu keamanan di Asia Timur akan lebih stabil apabila kebijakan Extended Deterrence yang menjadi penyebab adanya Security Dilemma bagi negara region di tiadakan.Â
Maka dengan tercapainya hal-hal tersebut akan memudahkan terwujudnya rasa saling percaya antara negara-negara kawasan Asia Timur dalam terbentuknya regionalisme terutama keamanan militeristik  di negara kawasan.
REFERENSI
Meilianawati, S. (2017). Pengaruh Implementasi Kebijakan Extended Deterrence Amerika Serikat Terhadap Kondisi Stabilitas Keamanan Semenanjung Korea. Jurnal Ilmu Hubungan Internasional, 5(4). https://ejournal.hi.fisip- unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2017/11/17. 1102045159 - Selly Meilianawati (11-01-17-01-57-11).pdf
O’Neill, A. (2011). Extended Nuclear Deterrence in East Asia: redundant or resurgent. Chatham House. https://www.chathamhouse.org/sites/default/files/public/InternationalAffairs/2011/8 7_6oneill.pdf
Smith, S. (2015). Implications for US Extended Deterrence and Assurance in East Asia. US-Korea Institute At Sais.
United State Forces Korea. (1953). Mutual Defense Treaty Between the United States and the Republic of Korea; October 1, 1953. https://www.usfk.mil/Portals/105/Documents/SOFA/H_MutualDefenseTreaty_1953 .pdf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H