Mohon tunggu...
Syainullah Wahana
Syainullah Wahana Mohon Tunggu... Dosen - Berlokasi di Sulawesi Indonesia

Manivestasi Jiwa Petualang Negeri Di atas Awan dan Dunia Bawah Laut Ngeblog juga di http://wahanalatambaga.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature

Hutan Lindung Sungai Kelay Berau yang Perlu Diselamatkan

20 Mei 2021   16:21 Diperbarui: 23 Mei 2021   17:56 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Area Perkampungan Masyarakat Dayak

Hutan yang berada disekitar sungai kelay di Kab. Berau kini mulai terancam gundul akibat penambangan yang terus menurus oleh pihak perusahaan tambang batubara, area kebun sawit dan aktifitas penebangan liar di lokasi hutan. 

Petani juga mulai diberikan lahan pada sekitar hutan untuk bercocok tanam padi ladang, jenis padi yang sering mereka tanam adalah disebut oleh mereka yaitu padi Mayas, lahan bekas tambang atau lahan sawit dikembangkan kembali dengan tanaman-tanaman jangka pendek dan jangka panjang seperti kakao, pisang, tanaman buah-buahan dan ada juga yang membuka lahan kolam ikan terpal dengan membudidayakan ikan lele dan ikan baung (diketahui nama lokal dari masyarakat dayak kampung tersebut) jenis ikan endemik khas dari wilayah berau. Kalimantan Timur.

Area Kebun Petani Masyarakat Dayak sekitar bantaran sungai Kelay, Kab. Berau, Kalimantan Timur
Area Kebun Petani Masyarakat Dayak sekitar bantaran sungai Kelay, Kab. Berau, Kalimantan Timur

Tampak Petani Berbaju Orange Bernama Pak Yasin di belakang penulis saat berfoto diladang Padi Masyas Beliau.
Tampak Petani Berbaju Orange Bernama Pak Yasin di belakang penulis saat berfoto diladang Padi Masyas Beliau.


Video yang berdurasi singkat ini menjelaskan beberapa perhatian seorang warga bernama pak Poniman seorang pensiunan perusahaan swasta dan di berau mengadu nasib bersama petani budidaya ikan air tawar lainnya membuat kelompok POKDAKAN. Beliau berantusias memajukan budidaya ikan lele di Kab. Berau yang awalnya hanya sekedar hobbynya saja dan saat ini menjadi ladang rejeki yang tidak disangka oleh beliau. Kebetulan penulis saat itu bertugas sebagai konsultan salah satu organisasi LSM Pergerak masyarakat di Berau sehingga dapat banyak waktu dan belajar mendampingi cara budidaya ikan lele dengan kolam terpal. 

Baru minggu kemarin kita mendengar kabar terjadinya musibah banjir di kab. Berau, yang terlihat besarnya debit air disekitaran tambang sehingga melakukan pengikisan besar-besaran tanah yang berada pada lokasi dengan kondisi hujan deras, hingga sungai kelay meluapkan debit air yang besar membanjiri rumah-rumah warga masyarakat kampung dayak, kab. Berau. 

Disekitar wilayah yang terkena dampak seperti kampung long lanuk, tumbit dayak, tumbit melayu yang masuk pada wilayah administrasi kecamatan sambaliung serta perkampungan yang masuk dalam wilayah admnistrasi kecamatan Kelay. 

Ada beberapa aliran sungai yang terkenal dengan pariwisatanya yaitu sungai kelay dan sungai lesan yang setiap tahun banyak dikunjungi oleh wisatawan luar negeri, karena promosi kampung wisata yang begitu gencar diperkenalkan pada media sosial. 

Kondisi Jalan Masuk Menuju Perkampungan Masyarakat Dayak
Kondisi Jalan Masuk Menuju Perkampungan Masyarakat Dayak

Area Perkampungan Masyarakat Dayak
Area Perkampungan Masyarakat Dayak


Sungai Kelay meluap seperti Video kejadian banjir yang ditampilkan oleh mas agus adalah salah satu warga yang tinggal pada sekitaran sungai kelay desa Long Lanuk, Dusun Nyapa Indah, Kecamatan Sambaliung melaporkan pada media Youtobe channel pribadinya.

Suasa perkampungan yang dibatasi dengan sungai kelay membuat masyarakat luar agak susah memasuki perkampungan kecuali mereka masyarakat kampung ingin membantu menyeberangkan masyarakat luar yang ingin berkunjung dalam perkampungan tersebut. Sehingga untuk memasuki area harus diketahui oleh permerintah setempat atau kerabat / keluarga masyarakat kampung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun