Kompasiana, Banyumas-Mahasiswa KKN MIT UIN Walisongo Semarang kelompok 51 adakan kegiatan webinar kesetaraan gender dengan tema "Revitalisasi Gerakan Perempuan di Tengah Arus Globalisasi" melalui via zoom cloud meeting, dengan narasumber Ibu Khotimun Sutanti S.H (Direktur Eksekutif Asosiasi LBH APIK Indonesia).Â
Adapun kegiatan webinar ini dimulai pukul 09.00-10.30 WIB, peserta yang hadir sejumlah 40 orang. Alasan KKN kelompok 51 mengambil tema tersebut karena pembahasan mengenai perempuan merupakan pembahasan yang selalu menarik dan tidak ada
habisnya. Gerakan feminisme di Indonesia lahir dipengaruhi oleh berbagai kondisi historis
sejarah perjuangan bangsa, program pembangunan nasional, globalisasi, reformasi dan
kehidupan religius. Awal era globalisasi pada tahun 2000 adalah terjadinya perubahan
pandangan feminisme disetiap era sangat tergantung pada kondisi dan situasi zaman yang
dihadapinya. Perkembangan zaman serta teknologi yang semakin pesat memberikan dampak,
terkhusus bagi kaum perempuan. Kondisi masa kini hampir melibatkan perempuan dalam
seluruh aktivitas di sektor kehidupan.
Direktur Eksekutif Asosiasi LBH APIK Indonesia, Khotimun Sutanti menjelaskan bahwa "Dampak globalisasi bagi perempuan adalah pada kesehatannya, karena adanya kemajuan dalam teknologi kesehatan, namun perkembangan juga membuka banyak peluang polusi".
Dalam acara webinar tersebut juga dipaparkan terkait beberapa contoh ketidakadilan gender diantaranya, "Stereotip atau perempuan dianggap ambisius bila menduduki posisi strategis, subordinasi yaitu perempuan dianggap tidak perlu diminta pendapat dalam pengambilan keputusan tertentu, marginalisasi yaitu tidak dilibatkan untuk berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan publik, dan kekerasan". Tambahnya.Â
Dalam kegiatan diskusi webinar tersebut antusiasme tidak hanya ada dalam diri perempuan, tetapi ada beberapa laki-laki yang antusias dalam menyimak dan berdiskusi bersama.
"Bahasa penyampaian narasumber mudah dipahami dan harapan dari acara webinar tersebut harapannya kita semua dapat saling menghargai, menjaga, dan menghormati hak-hak perempuan". Tutur salah satu peserta webinar.Â
Dari acara webinar tersebut harapannya solidaritas dan aksi kolektif perempuan tetap harus dipertahankan sebagai kekuatan sangat utama dari gerakan perempuan dan mendorong keterlibatan laki-laki serta kelompok-kelompok kunci dalam gerakan dengan nilai yang adil dan setara.Â
Penulis: Khalifia Nahdhiatul Azmi
Editor: Wahdah Oktafia Hasanah
Oleh Mahasiswa KKN MIT 14 Kelompok 51 UIN Walisongo Semarang
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI