Secara psikologis, menurut Piaget, masa remaja adalah masa integrasi sosial antara individu dan orang dewasa, pada usia ini anak tidak lagi merasa berada di level orang dewasa yang lebih tua, tetapi berada dalam segi hak. Masa remaja adalah proses identifikasi pribadi dengan pencarian kedewasaan. Perkembangan menuju kedewasaan membutuhkan perhatian yang serius dari pendidik, dengan pendekatan metode pengajaran psikologi dan metode sosiologis untuk mengembangkan masa remaja agar diperoleh data yang obyektif tentang masalah-masalah yang dihadapinya. Â
Dalam keadaan normal, pendidikan dapat mencakup semua proses kehidupan, serta interaksi antara individu dan lingkungan dalam berbagai cara, baik secara formal, informal, maupun non formal agar dapat merefleksikan diri dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tahapan perkembangan dan tugasnya, sehingga dapat dicapai tingkat perkembangan tertentu. Oleh karena itu, dalam konteks yang lebih luas, pendidikan merupakan sarana untuk membantu peserta didik berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Dari sudut pandang praktis dan sempit, pendidikan dapat diartikan sebagai proses transfer pengetahuan, disebut proses belajar mengajar atau proses belajar. Proses ini disebut interaksi belajar mengajar, atau pengajaran dalam bentuk formal.
Baik dari perspektif yang luas atau dari perspektif yang lebih praktis, memperhatikan fakta pendidikan di atas dirancang untuk membantu mengembangkan semua potensi individu. Dalam proses pendidikan setidaknya ada tiga bidang yang harus dikembangkan secara seimbang, salah satunya mengacu pada perkembangan kognitif. Bidang kognitif merupakan salah satu fokus dibidang pendidikan. Berbagai teori tentang perkembangan kognitif bermunculan. Salah satu teori yang menyebutkan bahwa perkembangan kemampuan kognitif seseorang dikembangkan sesuai dengan tahapan perkembangannya, dan setiap tahapan memiliki ciri-ciri tertentu.Â
Kognitif berasal dari kata cognition, yang setara dengan kata "mengetahui". Berdasarkan landasan teoritis yang ditetapkan oleh Piaget, beberapa penulis menggunakan editor yang berbeda tetapi pada dasarnya sama untuk mendefinisikan kognisi, yaitu aktivitas spiritual dalam memahami dunianya. Pembahasan perkembangan kognitif individu meliputi studi tentang perkembangan individu dalam berpikir atau proses memperoleh pengetahuan. Jean Piaget adalah salah satu tokoh yang memiliki pengaruh besar dalam perkembangan kognitif.
Teori Piaget menjelaskan bahwa dalam proses perkembangan manusia, manusia mengalami perubahan struktur berpikir, yaitu organisasi pemikiran menjadi semakin kuat, dan struktur pemikiran yang terwujud selalu didasarkan pada struktur tahap sebelumnya. Perkembangan yang terjadi pada tahapan ini disebabkan oleh empat faktor, yaitu kematangan fisik, pengalaman dengan benda fisik, pengalaman sosial dan keseimbangan.
Dalam memahami teori perkembangan kognitif Piaget, terdapat beberapa kata kunci atau konsep utama dari teori perkembangan kognitif Piaget, antara lain:
1. Skema adalah suatu paket informasi, setiap paket informasi mempunyai hubungan dengan aspek lain, termasuk objek, tindakan dan konsep abstrak
2. Asimilasi adalah proses menggabungkan informasi baru ke dalam pola yang sudah adaÂ
3. Akomodasi, yakni pembentukan model-model baru untuk membentuk informasi dan pemahaman baruÂ
4. Operasi, yakni gambaran psikologis dari aturan-aturan yang berkaitan dengan dunia
5. Struktur kognitif, kerangka mental pribadi yang telah diperoleh yang berisi pengumpulan informasi eerkaitan dengan model kognitif, yaitu rangkaian perilaku tertutup berupa langkah-langkah kognitif, yang berfungsi untuk memahami informasi atau menyimpulkan respons.Â
6. Keseimbangan, yaitu antara respon dan pola yang digunakan sebagai hasil dari informasi yang diperoleh.
Teori Piaget berasumsi setiap individu ada dua kecenderungan fundamental, yaitu beradaptasi dan berorganisasi. Proses adaptasi tidak selalu dapat dicapai melalui teknik asimilasi. Ketika seorang individu mengalami situasi baru atau menghadapi objek baru atau masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh struktur kognitif yang ada, individu tersebut akan menjalani proses adaptasi, yaitu mengubah atau meningkatkan respons terhadap situasi baru tersebut. Seperti halnya ketika mendapatkan sebuah masalah dalam pertemanan, dimana ketika kita menganggap pertemanan akan baik-baik saja setiap saat. Namun ternyata yang dihadapinya salah, bahwa setiap hubungan pertemanan sebaik apapun temanmu pasti akan ada masalah di didalamnya. Dengan demikian kita mencoba merespon masalah tersebut dengan cara lain, yaitu dengan memperbaikinya bukan malah semakin memperburuk dan meninggalkan pertemanan kalian. Dari situ adanya proses akomodasi yang mana membantu kita dalam memahami masalah yang ada.Â
Sehingga Piaget berpendapat bahwa asimilasi dan akomodasi saling menyeimbangkan pikiran dan lingkungan untuk menghasilkan dunianya yang terbaik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H