NAMA; Saifur Rohim
NIM; 191310004157
KELAS ; 4 PAI A7
MATERI; Â Prinsip dan faktor perkembangan
PERUBAHAN MORALITAS SEORANG REMAJA MASA KINI MELIPUTI PSIKOLOGI PENDIDIKAN
PENDAHULUAN
Permasalahan sering kali muncul dalam proses pertumbuhan dan perkembangan keprbadian. Permasalahan kepribadian pada diri individu dapat menimbulkan sikap amoral yang menunjukan rendahnya moralitas, contohnya pemerkosaan, korupsi, kriminalitas, kekerasan, dan masih banyak lagi. Perkembangan pembentukan kepribadian manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor, oleh karena itu kepribadian bukan merupakan hal yang mutlak. Kepribadian dapat dibentuk sesuai dengan kepribadian yang normal dan mudah menyesuaikan diri (adaptif).
Menurut Chairilsyah (2012), Dinamika kepribadian meruapakan sifat-sifat dinamis yang dimilki oleh suatu kepribadian tertentu, dinamika memilki arti "gerak" oleh karena itu kepribadian bukanlah sesuatu yang statis. Pada masa kanak-kanak, anak-anak memiliki pribadi yang belum matang sehingga dinamika kepribadian ini dapat dengan mudah berkembang secara pesat pada diri anak-anak. Berikut ini merupakan definisi kepribaian menurut para ahli, antara lain:
- George Kelly, menurutnya kepribadian merupakan cara-cara unik yang dilakukan individu untuk menyampaikan pengalaman-pengalaman hidup yang dialaminya.
- Gordon Allport, ia mengartian bahwa kepribadian merupakan sebuah organisasi dinamis dari psikofisik seorang individu yang bertujuan untuk menentukan tingkah laku dank ke-khas-an individu dalam berfikir.
- Bowner,ia berpendapat bahwa kepribadian merupakan bentuk tingkah laku sosial, ketakutan, dorongan dan keinginan, tingkah laku seseorang, pendapat, dan juga sikap atau perilaku seseorang. Menurutnya pula tidak semua perilaku bersifat tampak, ada pula perilaku yang bersifat tidak tampak.
Dalam membangun kepribadian seorang anak,peran lingkungan keluarga terutama orang tua sanagatlah penting. Di lingkungan masyarakat, keluarga merupakan satuan kelompok sosial terkecil, dimana keluarga merupakan merupakan orang yang pertama kali dikenal oleh anak sejak lahir. Keluarga memberikan pendidikan serta bimbingan pertama kali bagi anak yang dimana pola bimbingan tersebut akan terus berjalanÂ
sepanjang masa. Interaksi-interaksi yang terjadi dalam keluarga (komunikasi dan pola tingkah laku) menjadi cerminan yang berfungsi untuk membentuk kepribadian anak.
Gilbert Highes dalam Fatmawati (2016) berpendapat bahwa keluarga berperan besar dalam pembentukkan kebiasaan anak. Sejak anak membuka mata di pagi hari hingga terlelap dimalam hari, keluarga selalu memberikan pengaruh dan pendidikan dari ligkungan keluarga. Keluarga berperan sebagai suatu sistem sosial yang bertugas untuk membentuk karakter serta moral seorang anak.Â