Etika Keluar dari Grup WhatsApp
Berkomunikasi melalui aplikasi WhatsApp (WA) memiliki kelebihan dan kekurangan. Kebanyakan orang tidak merasa bosan chating melalui aplikasi ini meskipun dalam waktu yang cukup lama dan berulang-ulang. Namun demikian tidak selamanya orang merasa selalu nyaman menggunakan aplikasi tersebut. Keluar dari anggota grup WhatsApp merupakan salah satu kejadian yang sering kita jumpai dalam suatu grup tertentu. Keluarnya salah satu anggota grup whatsapp terkadang membuat penasaran bagi anggota lain dalam grup tersebut. Apa yang mendorong seseorang keluar sebagai anggota grup? Berikut ini beberapa alasan seseorang keluar grup WhatsApp yang sempat dihimpun penulis, yaitu:
1. Mengurangi beban memori Handphone.
2. Ganti nomor handphone baru.
3. Grup kurang memiliki manfaat bagi dirinya.
4. Terlalu banyak grup
5. Beda nama grup tetapi anggotanya itu-iru saja.
6. Merasa kecewa, Â marah, dan sejenisnya.
7. Tidak pernah/jarang terjadi komunikasi dan percakapan antar anggota.
8. Pindah tugas, pekerjaan, Â wilayah tempat tinggal dan sebagainya sehingga merasa tidak perlu ikut dalam grup tersebut.
9. Merasa tidak cocok/ nyaman dalam grup yang bersangkutan.
10. Terjadi selisih pendapat dengan anggota grup sehingga memilih keluar.
11. Kepentingan untuk bergabung dalam grup sudah terpenuhi.
12. Dibully oleh anggota grup.
13. Tersinggung.
14. Tidak mau buang-buang waktu, energi dan seterusnya.
15. Tidak mau mendengar berisiknya suara nada dering Handphone, dan
16. Meninggal dunia sehingga dikeluarkan oleh anggota.
Apapun alasannya apabila diantara kita keluar dari grup whatsapp sebaiknya memperhatikan etika sebagai berikut:
1. Sebelum keluar grup hendaknya memberitahukan kepada anggota lain dalam grup tersebut.
2. Sampaikan alasan meninggalkan atau keluar grup yang realistis.
3. Sampaikan ucapan terima kasih atas kesempatan bergabung dalam grup.
4. Sampaikan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan.
5. Keluarlah pada saat yang tepat, misalnya pada saat anggota grup "damai" atau tidak pada saat diskusi grup.
Keluar dari grup whatsapp merupakan sesuatu pilhan dan hak setiap anggota grup. Namun apabila tidak dilakukan dengan etika tersebut bisa menimbulkan terputusnya tali silaturahim dan sangat disayangkan apabila grup tersebut adalah grup keluarga, trah, Â dan grup yang masih ada kaitannya dengan hubungan kekerabatan. Â
Ada baiknya bila grup keluarga atau trah tetap menjaga keharmonisan komunikasi dan silaturahmi dalam grup tersebut. Apabila terdapat ketidakcocokan sikap, perilaku, ucapan dari anggota hendaklah disikapi dengan sabar dan tidak terburu-buru keluar dari grup.
Demikian beberapa etika keluar dari grup WA yang perlu kita ketahui, sehingga hubungan baik dengan orang lain tetap terjaga dengan baik.
Penulis: Compasiana/Wagiyo, 2/07/24
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H