Mohon tunggu...
wagiyo atiq
wagiyo atiq Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Tradisi Syawalan: Urgensi dan Keutamaannya

15 April 2024   14:31 Diperbarui: 15 April 2024   14:44 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tradisi Syawalan:  Urgensi dan Keutamaannya

TRADISI syawalan merupakan hasanah bangsa yang memiliki makna penting bagi spiritualitas seseorang dalam meningkatkan kadar keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 

Di kalangan umat Islam, syawalan merupakan wahana untuk saling bersilaturahmi dan menyambung hubungan tali persaudaraan serta media untuk saling maaf memaafkan. Syawalan berasal dari kata syawal yang menunjukkan bulan kesepuluh dalam hitungan/penanggalan Jawa. Syawal sering diartikan dengan "peningkatan" dalam ritual keagamaan atau ibadah.

Syawalan juga sering dimaknai dengan kegiatan atau tradisi lebaran yang dilaksanakan oleh umat Islam pasca Ramadhan mulai 1 syawal. Tidak ada batasan berapa hari atau minggu tradisi syawalan dilakukan oleh umat Islam. Asal kegiatan tersebut masih dilakukukan dalam bulan Syawal.

Di samping bermaaf-maafan pada bulan syawal umat Islam juga dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunah selama enam (6) hari. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa menjalankan puasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan puasa sunnah enam hari pada bulan Syawal, maka ia seperti puasa selama setahun".

Syawalan biasanya terdiri dari beberapa acara: pembukaan, sambutan panitia/tuan rumah/tokoh masyarakat dan sebagainya, ikrar Syawalan, tausiyah atau pengajian syawalan, doa dan dilanjutkan berjabat tangan.

Dengan syawalan diperoleh beberapa keutamaan, diantaranya:
1. Terjalin hubungan silaturahmi baik secara individu maupun kelompok masyarakat.
2. Memperbaiki tali kekeluargaan, kekerabatan dan persaudaraan.
3. Meningkatkan ukuwah dan kebersamaan dalam keluarga atau masyarakat.
4. Memperkuat hubungan sosial kemasyarakatan.
5. Sebagai sarana untuk meningkatkan spiritualitas seseorang.
6. Media untuk saling  menghalalkan dan memaafkan (halal bi halal).
7. Sebagai madrasah pendidikan bagi anak-anak.
8. Sebagai media berbagi kenikmatan rejeki.
9. Momen syawalan dapat digunakan untuk berkoordinasi tentang suatu hal.
10. Syawalan sebagai wujud syukur atas kenikmatan dan kemenangan mengendalukan nafsu selama Ramadhan.

Begitu besar hikmah syawalan, bukan saja sebagai tradisi namun yang lebih penting adalah mengamalkan tuntunan Rasulullah SAW dalam bulan ini, misalnya bersilaturahmi, puasa enam hari di bulan Syawal, dan beristiqomah melaksanakan amalan-amalan di Ramadan.

Kompasiana.com/wagiyoatiq
Edisi lebaran 2024/1445H.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun