Urgensinya Mudik
MUDIK lebaran merupakan sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia menjelang hari Raya Idul Fitri. Mudik sering dikenal dengan sebutan pulang  kampung. Mudik dilakukan seseorang dari tempat perantauan menuju kampung halaman dengan berbagai cara dan dengan moda transportasi tertentu. Moda transportasi yang sering digunakan oleh masyarakat bisa berupa kendaraan darat, laut maupun udara.
Mengapa masyarakat melakukan kegiatan mudik pada saat menjelang lebaran dan apakah urgensinya?. Mudik bagi seseorang memiliki makna penting dalam memelihara keberlangsungan hubungan sosial kekeluargaan. Berikut ini fakta yang mendorong seseorang melakukan kegiatan mudik lebaran saat menjelang hari Raya Idul Fitri.
1. Fitrah manusia rindu terhadap kampung halaman.
Kampung halaman tempat kelahiran seseorang merupakan tempat awal manusia hidup di dunia dan di sanalah seseorang dididik dan dibesarkan oleh orang tuanya. Keterikatan psikologis anak dengan rumah dan lingkunganya menjadikan seseorang memiliki ikatan batin yang kuat terhadap lingkungannya tersebut. Berbagai pengalaman dan kenangan hidup semenjak kecil (bayi, anak-anak dan remaja) hingga mereka meninggalkan kampung halaman untuk merantau merupakan sesuatu yang melekat di pikiran, Â benak dan hati seseorang. Hari Raya lebaran merupakan kesempatan untuk pulang kampung/mudik ke tempat tanah kelahirannya.
2. Adanya ikatan darah dengan orang tua dan keluarga lainnya.
Hubungan kekeluargaan/kekerabatan antara anak dengan orangtua dan dengan saudara-saudaranya yang terjalin semenjak kecil/anak juga menjadi ikatan batin di antara mereka. Kondisi ini menjadikan seseorang rindu dan terkenang kembali apabila mereka saling berpisah dan berjauhan dalam waktu tertentu. Ini mendorong seseorang untuk bersua kembali dan terjadilah mudik untuk bertemu kembali di kampung halaman mereka. Libur lebaran adalah kesempatan untuk saling melepas rasa rindu diantara mereka sehingga terjadinya tuntutan untuk mudik.
3. Adanya keinginan untuk menjalin hubungan silaturahmi.
Hari Raya lebaran merupakan kesempatan baik untuk menjalin silaturahmi antar anggota keluarga. Bagi keluarga yang hidup berjauhan secara geografis, maka mudik menjadi alternatif untuk bisa saling bersilaturahmi.
4. Adanya keinginan untuk menunjukkan kebaktian anak terhadap orangtua.
Keinginanan seorang anak untuk bertemu dengan orang tuanya yang masih hidup pada hari Raya lebaran untuk sungkem kepadanya adalah akhlak yang baik seorang anak kepada orang tuannya. Kondisi anak yang ada diperantauan dan berkeinginan untuk berlebaran bersama orangtuanya maka mudik adalah alternatifnya.
5. Adanya kepentingan atau hajat keluarga di saat Lebaran.
Hal lain yang menjadikan seseorang harus mudik di saat lebaran adalah adanya acara hajatan keluarga bersamaan hari lebaran, misalnya hajatan pernikahan dan sejenisnya.
Itulah beberapa hal yang mendorong seseorang melakukan kegiatan mudik ke kampung halamannya. Mudik adalah aktifitas fisik dan psikis. Oleh karena itu dibutuhkan bekal yang cukup untuk keperluan mudik apalagi dalam perjalanan jauh tentu membutuhkan bekal yang lebih banyak lagi.
Berukut ini merupakan bekal yang perlu dipersiapkan saat akan mudik, antara lain:
a. Finansial, kebutuhan keuangan secara kuantitatif untuk mudik sangat dipengaruhi jarak yang akan ditempuh.
b. Kendaraan pribadi/angkutan umum
c. Akomodasi
d. Bekal pribadi, dan
e. Sarana komunikasi.
Secara psikologis mudik membutuhkan kebugaran, kesabaran, kenyaman, keamanan, kehati-hatian, Â kewaspadaan dan toleransi serta saling pengertian sesama pengguna jalan.
Selamat berlebaran di kampung halaman bersama keluarga, kerabat, dan handai taulan. Semoga mendapatkan barakah dan ridha-Nya.
Kompasiana.com/wagiyoatiq1733
Edisi Akhir Ramadhan 05.04.24
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H