7. Irisan sayuran kubis putih bercampur beberapa irisan cabe merah
8. Gegorengan (krupuk goreng, rempeyek, Â tempe dan lainnya)
9. Sayuran berkuwah santan kental, biasanya sayur tahu, tempe dan ada yang menambah kacang merah (kacang tholo, jawa).
Â
Sedangkan menu kepungan yang dibawa oleh masing-masing warga masyarakat juga terdiri dari nasi putih, nasi golong/bulat, sayur lodeh/santan kental, gegorengan (kerupuk goreng, rempeyek) snack seadanya, dan dana sukarela. Tempat wadah membawa sajian menu Kepungan Ruwahan dikenal sebutan Wakul. Namun seiring perubahan waktu wakul sudah jarang digunakan oleh warga saat kepungan dan mengganti dengan besek plastik/bakul nasi plastik/keranjang nasi dan lainnya.
Acara tradisi ritual Kepungan Ruwahan berisi rangkaian acara, pembukaan dilanjutkan sambutan tokoh masyarakat setempat, biasanya kepala dukuh, mengikrarkan maksud dan tujuan sajian makanan Kepungan Ruwahan dan dilanjutkan doa yang dipimpin oleh Rois/kaum setempat. Setelah doa selesai dipanjatkan maka tibalah saatnya makan bersama dari menu makanan yang di bawa oleh masing-masing warga sesuai selera mereka.
Menu Kepungan Ruwahan yang dibawa oleh warga masyarakat biasanya sebagian diambil untuk disedekahkan, yaitu nasi golong, beberapa gorengan, dan snack. Sedangkan ingkung ayam jantan dibagi-bagikan kepada warga yang hadir bersamaan makan bersama.
Tradisi ritual Kepungan Ruwahan pada hakekatnya adalah ajang silaturahmi warga dalam menyambut datangnya bulan Ramdhan sehingga pada acara tersebut tokoh agama (Rois) akan mengingatkan bahwa sebentar lagi akan datang bulan puasa Ramadhan agar umut Islam menjalankannya dengan ikhlas dan mengarapkan ridho-Nya.
Selamat beribadah puasa Ramadhan 1445 H.
Penulis: kompasiana.com/wagiyo atiqPemerhati lingkungan sosial.Edisi: 29 Feb. 24
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H