Pilkada sebagai proses demokrasi lokal merupakan salah satu wujud nyata dari penerapan sistem politik demokratis di Indonesia. Dalam teori politik, kontestasi elektoral menjadi arena di mana berbagai aktor politik berkompetisi untuk meraih legitimasi kekuasaan melalui dukungan rakyat. Merujuk pada pemikiran Giovanni Sartori, demokrasi bukan hanya soal partisipasi, tetapi juga kompetisi yang terstruktur. Selayaknya kompetisi, baik politik maupun non-politik, selalu ada pihak yang menang dan kalah. Pilkada tidak terkecuali. Â Namun, kemenangan dan kekalahan dalam pilkada memiliki konsekuensi yang jauh melampaui sekadar angka-angka perolehan suara; ia berdampak langsung pada stabilitas sosial, arah kebijakan, serta kualitas pemerintahan di daerah. Pilkada dengan segala kompleksitasnya menjadi ajang penyaluran aspirasi rakyat sekaligus ujian terhadap kedewasaan politik suatu daerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H