Mohon tunggu...
Wafri AdisAkmal
Wafri AdisAkmal Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa

Hanya seorang manusia yang berusaha menjadi manusia itu sendiri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Secarik Kertas

10 Oktober 2023   16:10 Diperbarui: 10 Oktober 2023   16:19 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kertas

Tempat untuk menggambar dan menulis apa saja

Termasuk menggambarkan diri

Bentuk awal kertas

Menunjukkan bangkitnya sang ruh dalam diri

Begitu bersih, suci, dan masih sangat polos

Segala tulisan dan gambar memenuhi isi kertas

Segala warna tersusun sangat rapi

Tulisan di dalamnya begitu menyentuh

Tetapi

Mengapa kertasku berbeda? 

Kertasku tak diwarnai dan ditulisi seperti yang lain

Kertasku digulung, diremas, dilempar kesana kemari

Kertasku begitu lusuh

Tidak pantas untuk dilihat

Orang akan selalu melihat bekas luka ini

Aku hidup dengan melipat bagian kertas yang rusak

Hidup penuh dalam kebohongan

Tetapi aku tau betul apa yang mereka pedulilan

Sakit

Sungguh perih

Akhirlah yang benar-benar kudambakan

Aku menangisi ketidakberdayaan diri

Tapi sebenarnya aku berhasil

Karena bekas luka yang ada di lipatan kertas

Cukuplah diriku yang tahu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun