Mohon tunggu...
Wafri AdisAkmal
Wafri AdisAkmal Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa

Hanya seorang manusia yang berusaha menjadi manusia itu sendiri

Selanjutnya

Tutup

Film

Belajar dari Anime

7 Agustus 2023   08:48 Diperbarui: 7 Agustus 2023   08:55 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Menonton anime merupakan salah satu hobi yang digemari oleh banyak pemuda saat ini. Anime sendiri merupakan serial kartun yang berasal dari negeri sakura, yakni Jepang. Meskipun tergolong sebuah kartun, namun nyatanya anime lebih banyak ditujukan bagi para remaja dan juga orang dewasa. Hal ini dikarenakan kesuksesan berbagai anime yang menceritakan berbagai permasalahan dan juga hal-hal yang berbau remaja. Sama seperti film lainnya, anime juga memiliki berbagai macam genre, seperti slice of life, action, romance, bahkan horror sekalipun. 

Menonton anime sendiri sama saja dengan membaca buku fiksi atau menonton film lainnya. Karena manfaat yang dihadirkan juga sama. Yakin membantu para konsumen nya untuk meningkatkan kemampuan berimajinasi, mengembangkan pola pikir melalui amanah yang disajikan dalam film.

Meskipun nyatanya anime seringkali disamakan dengan film lainnya, tetapi anime menghadirkan ciri khas nya sendiri. Mulai dari mengambil kebanyakan budaya jepang, menghadirkan suasana baru dari segi grafiknya, memiliki voice actor yang keren dan lucu, karakternya unik, dsb. Hal inilah yang membuat anime menjadi kegemaran berbagai orang. 

Orang yang suka menonton anime sendiri sering dipanggil wibu oleh masyarakat kita. Hal ini dipengaruhi oleh pandangan orang yang merendahkan para penyuka anime. Tidak bisa disangkal lagi, bahwasanya banyak sekali oknum yang mengatasnamakan fandom "wibu" dengan melakukan berbagai macam hal yang negatif. Mulai dari sikap anti sosial, terlalu fanatik dengan karakter anime, memusuhi orang yang tidak suka dengan anime, dsb. 

Sebagai masyarakat yang telah hidup lama dengan keberagaman, tentunya hal ini merupakan salah satu masalah yang sangat umum, namun juga menjadi penghalang bagi kita untuk bersatu. Maka, marilah kita tidak menjadi penyulut api permusuhan dengan saling menghargai. Kita sebagai manusia memiliki kegemaran masing-masing. Selama hal itu tidak merugikan orang lain dan tidak menyimpang, maka hal itu baik baik saja. Marilah menjadi manusia yang beradab dan saling bersatu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun