Mohon tunggu...
Wafirotul Khasanah
Wafirotul Khasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswi semester awal di kota Yogyakarta. Saya mengambil prodi D4 Keperawatan Anestesiologi. Saya memiliki hobby menonton film yang bergende action atau tentang dunia medis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Defisiensi Zat Besi Mempengaruhi Produktivitas Remaja Putri di Unisa Yogyakarta: Kajian Imunologi

3 Februari 2023   07:33 Diperbarui: 3 Februari 2023   07:37 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anemia yaitu kondisi kurangnya kadar hemoglobin di dalam darah, atau yang biasa dikenal sebagai penyakit kurang darah. Penyakit ini biasanya sering dialami oleh remaja putri terutama pada saat masa pubertas. Ketika remaja putri sedang memasuki periode menstruasinya maka akan terjadi penurunan pada zat besi.

Secara umum remaja putri lebih rentan untuk mengalami anemia. Faktor-faktor yang dapat memicu anemia antara lain sosial ekonomi, pengetahuan, tingginya aktivitas fisik, status kesehatan, serta ketidadekuatan mengkonsumsi makanan yang menjadi faktor utama dalam  menimbulkan anemia.

Ketidadekuatan status gizi pada remaja disebakan dari pola konsumsi, remaja putri khusunya mahasiswi mereka mempunyai problem dengan pola makan banyak dari mereka mengkonsumsi jenis makanan serta waktu makan yang tidak tepat. Perilaku yang biasa dilakukan oleh remaja dalam mengonsumsi makanannya lebih sembarangan, bisa diartikan bahwa mereka tidak mementingkan unsur-unsur gizi yang ada di dalam makanan tersebut.

Hal ini diperjelas oleh pernyataan bahwasannya para remaja itu meyakini jika mereka mengkonsumsi bakso satu mangkok dapat memenuhi kebutuhan gizinya. Namun faktanya bahwa itu tidak benar, maka demikian  remaja perlu untuk merubah mindset pemahaman yang tidak tepat tersebut. Pemahaman seperti ini perlu remaja refleksikan sebagai bentuk dari upaya pencegahan agar tidak mengalami anemia.

Anemia pada remaja putri ini tidak bisa di anggap remeh, mengingat dampak anemia pada fisik remaja kedepannya. Beberapa keluhan yang biasanya dikatakan oleh remaja bahwa mereka sulit dalam berkonsentrasi dalam pembelajaran, sering merasa lelah, mudah cape, mata berkunang-kunang, pusing hingga lesu.

Hal ini dapat dicegah dengan cara 1) meningkatkan asupan makanan yang kaya akan sumber gizi; 2) rutin untuk mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD), berperan dalam mencukupi sumber zat besi; 3) hindari kebiasaan dalam mengkonsumsi kopi secara berlebihan; 4) lebih meningkatkan dalam mengonsumsi sumber zat potein hewani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun